SIGLI – Seratus hari kerja Bupati Sarjani Abdullah dan Wabup Pidie Alzaizi, akan melaunching program one day one ayat (satu hari satu ayat) pada Rabu (21/5/2025).
“Sebenarnya tidak ada program 100 hari. Namun, kami tetap menargetkan pondasi awal pasangan Sarjani-Alzaizi dalam merealisasi program kerja,” kata sarjani, kepada awak media, Jum’at (16/5/2025).
Sarjani mengakui, terkait 100 hari kerja tersebut, jika dihitung setelah dilantik sebagai Bupati- Wabup Pidie, pada Selasa lalu oleh Gubernur Aceh Muzakir Manaf, tepat pada (28/5/2025) mendatang genap 100 hari pasangan Sarjani-Alzaizi menjabat Bupati dan Wabup.
Menurutnya, jika dihitung ril jumlah hari kerja Pemimpin Pidie itu masih dua bulan. Sebab, setelah dilantik kembali oleh Presiden Prabowo Subianto di Jakarta, Kamis (20/02/2025) lalu, dirinya mengikuti retret selama dua puluh hari di Akmil, Magelang, Jawa Tengah.
”Jadi masih dua bulan masa kerja kami sebagai Bupati dan Wabup Pidie,” ujarnya.
Sarjani mengatakan, pada Rabu (21/5/2025) pihaknya sedang mempersiapkan launching program satu hari satu ayat. Menurutnya, program tersebut berbeda teknisnya dengan periode sebelumnya.
”Bukan hanya mengambil waktu 15 menit sebelum proses belajar dimulai, kami mengusulkan rancangan Qanun satu hari satu ayat, serta akan menjadi kurikulum daerah,” jelasnya.
Kemudian, Sarjani juga menargetkan program kelanjutan pembangunan masjid Al-falah. Setelah melakukan berbagai rangkaian pertemuan bersama pihak PT KAI.
”Alhamdulillah persoalan tanah Masjid Al-Falah sudah selesai, tinggal menyelesaikan proses administrasi saja. Kami juga telah menetapkan panitia pembangunan Masjid tersebut,” ungkapnya.
Terkait 100 hari kerja pasangan Bupati-Wabup Pidie, sambung Sarjani, telah menargetkan dua program tersebut sebagai pondasi awal pemimpinan Pidie itu.
”Kami juga berharap dukungan dari semua pihak, semoga rencana awal ini menjadi langkah baik untuk kemajuan Pidie,” imbuhnya.
Sebelumnya, program one day one ayat (satu hari satu ayat) Pemkab Pidie, selain mengalokasi anggaran APBK 2025, juga menyasar APBG dari 730 gampong sebesar Rp2 juta per gampong setiap tahun. []
