Tgk Ahmada Mengunjungi Masyarakat Beutong Ateuh, Salurkan Bantuan Banjir dan Kunjungi Dua Dayah

Breakingnews34 Dilihat

Nagan Raya – Kepedulian terhadap masyarakat yang terdampak bencana banjir kembali ditunjukkan oleh Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Tgk Ahmada MZ. Dalam rangkaian kegiatan kemanusiaan, Tgk Ahmada turun langsung ke Kecamatan Beutong Ateuh, Kabupaten Nagan Raya, untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak banjir, sekaligus mengunjungi dua dayah yang menjadi pusat pendidikan dan dakwah Islam di wilayah tersebut, Minggu, 21 Desember 2025.

Kehadiran Tgk Ahmada di tengah masyarakat Beutong Ateuh menjadi bentuk nyata komitmen wakil daerah dalam merespons musibah yang menimpa warga pedalaman. Bencana banjir yang terjadi sebelumnya telah berdampak pada aktivitas dan perekonomian masyarakat, sehingga membutuhkan perhatian dan dukungan dari berbagai pihak.

Selain menyalurkan bantuan sosial kepada warga terdampak banjir, Tgk Ahmada juga memanfaatkan kunjungan tersebut untuk bersilaturahmi langsung dengan para ulama, pimpinan dayah, santri, serta tokoh masyarakat setempat. Dialog yang terjalin berlangsung dalam suasana penuh kekeluargaan dan keakraban, mencerminkan eratnya hubungan antara ulama, masyarakat, dan wakil rakyat.

Dalam agenda kunjungan itu, dua dayah yang disambangi Tgk Ahmada adalah Dayah Madinatuddiniyah Tgk Chik Kali Alue dan Dayah Tgk Bantakiyah, yang keduanya berada di Kecamatan Beutong Ateuh. Kedua lembaga pendidikan Islam ini dikenal memiliki peran strategis dalam membina generasi muda Aceh agar memiliki pemahaman agama yang kuat, berakhlak mulia, serta tetap menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman dan kearifan lokal.

Saat berada di Dayah Madinatuddiniyah Tgk Chik Kali Alue, Tgk Ahmada disambut hangat oleh pimpinan dayah, para teungku, dan para santri. Dalam kesempatan tersebut, ia berdialog langsung dengan pihak dayah, mendengarkan aspirasi, serta memberikan motivasi kepada para santri agar terus semangat menuntut ilmu agama meskipun di tengah berbagai keterbatasan dan dampak pascabencana.

Kunjungan kemudian dilanjutkan ke Dayah Tgk Bantakiyah, yang juga menjadi salah satu pusat pendidikan agama penting di kawasan Beutong. Di hadapan pimpinan dayah dan santri, Tgk Ahmada menegaskan bahwa keberadaan dayah merupakan benteng moral dan akidah umat, sekaligus fondasi penting dalam menjaga jati diri masyarakat Aceh yang religius dan berbudaya.

Selain mengunjungi lembaga pendidikan keagamaan, Tgk Ahmada juga menyalurkan bantuan kepada masyarakat di sejumlah gampong terdampak banjir, yakni Gampong Blang Meurandeh, Gampong Blang Teungoh, dan Gampong Blang Puuk. Bantuan tersebut diberikan sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian terhadap warga yang tengah berupaya bangkit dari dampak musibah, terutama dalam menghadapi kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.

Masyarakat menyambut kedatangan Anggota DPD RI tersebut dengan penuh antusias dan rasa syukur. Warga mengapresiasi perhatian yang tidak hanya diwujudkan melalui bantuan materi, tetapi juga melalui kehadiran langsung, dialog terbuka, doa, serta motivasi yang menguatkan semangat kebersamaan dan optimisme pascabencana.

Dalam keterangannya, Tgk Ahmada menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari tanggung jawab moral dan konstitusionalnya sebagai wakil daerah untuk selalu hadir di tengah masyarakat, khususnya saat masyarakat menghadapi musibah dan kesulitan.

“Bantuan ini mungkin tidak seberapa, tetapi kami berharap dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak banjir. Dayah juga harus terus kita dukung, karena dari sanalah lahir generasi yang berilmu, berakhlak, dan menjadi harapan masa depan umat dan daerah,” ujar Tgk Ahmada.

Ia berharap, kegiatan tersebut dapat mempererat tali silaturahmi antara ulama, tokoh masyarakat, dan para pemangku kepentingan, serta menjadi pemantik kepedulian bagi berbagai pihak untuk bersama-sama membantu masyarakat dan lembaga pendidikan keagamaan di wilayah pedalaman Aceh.

Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian, kunjungan Tgk Ahmada ke Beutong Ateuh tidak hanya menjadi agenda kemanusiaan semata, tetapi juga pesan kuat bahwa nilai gotong royong, solidaritas sosial, dan kepedulian terhadap pendidikan agama tetap hidup dan menjadi kekuatan utama masyarakat Aceh dalam menghadapi berbagai tantangan.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *