ACEH BESAR – Ruas Jalan Nasional yang menghubungkan Banda Aceh dengan Meulaboh kembali terganggu akibat bencana alam. Pada Sabtu (29/11) siang, longsor terjadi di kawasan Lhokseudu, Kecamatan Leupung, Aceh Besar, sehingga menutup hampir seluruh badan jalan dan membuat arus lalu lintas lumpuh sementara.
Peristiwa itu pertama kali diketahui sekitar pukul 13.31 WIB melalui laporan warga yang melintas di kawasan perbukitan Lhokseudu, salah satu titik rawan longsor di jalur barat–selatan Aceh tersebut. Dalam laporan awal, warga mengirimkan visual berupa foto dan video yang memperlihatkan tumpukan material longsor—berupa tanah, pasir, dan bongkahan batu besar—menggelimpang dari tebing hingga memenuhi badan jalan.
Longsoran yang terjadi secara tiba-tiba itu membuat sejumlah kendaraan terpaksa berhenti. Sejumlah pengendara, terutama bus antarprovinsi, mobil pribadi, dan sepeda motor terlihat menunggu di dua sisi jalan sambil mengamati kondisi yang belum aman dilewati. Sebagian lainnya memilih memutar arah untuk mencari jalur alternatif.
Agus Widiansyah, anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Aceh Besar yang berada di lokasi, melaporkan bahwa kejadian tersebut terbilang baru dan hingga kini belum ditemukan adanya korban jiwa. “Material longsor cukup banyak, terutama batu-batu besar yang menutup hampir seluruh badan jalan. Situasi masih dalam pemantauan,” ujarnya.
Agus juga menegaskan bahwa area tersebut masih berpotensi terjadi longsor susulan mengingat kondisi tanah yang labil setelah diguyur hujan dalam beberapa hari terakhir. Ia mengimbau pengguna jalan untuk tetap berhati-hati dan tidak memaksakan diri melintas sebelum dinyatakan aman oleh petugas.
Hingga berita ini diturunkan, petugas terkait dari BPBD Aceh Besar, Dinas PUPR, serta unsur kepolisian dan TNI tengah diarahkan menuju lokasi untuk melakukan pembersihan material menggunakan alat berat. Proses normalisasi arus lalu lintas diperkirakan membutuhkan waktu, mengingat ukuran batuan yang menutupi jalan cukup besar dan memerlukan penanganan khusus.
Pihak berwenang juga mengingatkan masyarakat untuk tetap mengikuti informasi terbaru, mengingat akses Banda Aceh–Meulaboh merupakan jalur vital bagi aktivitas ekonomi dan mobilitas warga.
Situasi di lapangan akan terus diperbarui seiring proses pembersihan material longsor dan upaya pembukaan kembali jalur yang terdampak.(**)












