BANDA ACEH — Suasana khidmat dan penuh kehangatan menyelimuti peringatan Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW yang digelar di sebuah balai pertemuan terbuka dengan nuansa warna-warni, Rabu (22/10).
Acara yang turut menghadirkan Tgk. Ahmada M.Z. selaku penceramah utama ini menjadi momentum spiritual untuk memperkuat nilai keimanan, mempererat ukhuwah Islamiyah, dan meneladani akhlak mulia Rasulullah SAW.
Acara Maulid yang mendapat dukungan dari berbagai unsur, termasuk DPD RI dan MPR RI, berlangsung penuh kebersamaan. Sejumlah tokoh masyarakat, ulama, dan perangkat pemerintah hadir dalam kesempatan tersebut, menunjukkan semangat sinergi antara umat, ulama, dan pemerintah dalam menjaga nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.
Dalam kesempatan itu, Tgk. Ahmada M.Z. menyampaikan pesan mendalam agar umat Islam menjadikan Maulid Nabi bukan sekadar tradisi seremonial, melainkan momentum introspeksi diri untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meneladani sifat-sifat Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari.
“Rasulullah adalah contoh teladan yang sempurna. Jika kita ingin bangsa ini sejahtera dan damai, maka mari kita hidupkan kembali ajaran dan akhlak beliau dalam kehidupan kita. Mulai dari rumah, dari diri sendiri, dan dari lingkungan terdekat,” pesan Tgk. Ahmada M.Z. di hadapan jamaah.
Acara berlangsung dengan penuh keakraban. Para tamu dan undangan tampak saling bersalaman dan bertegur sapa hangat, mencerminkan semangat kebersamaan yang menjadi ciri khas masyarakat Aceh dalam setiap peringatan keagamaan.
Selain tausiah utama, panitia juga menyiapkan hidangan khas Maulid berupa nasi kuah beulangong dan aneka kue tradisional Aceh yang disajikan secara gotong royong oleh masyarakat sekitar. Momen tersebut menambah kehangatan acara, menguatkan rasa persaudaraan di antara jamaah yang datang dari berbagai daerah.
Ketua panitia pelaksana menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan Maulid Akbar ini, termasuk kepada lembaga-lembaga nasional seperti DPD RI dan MPR RI, yang turut memberikan dukungan moral terhadap kegiatan bernuansa keislaman tersebut.
“Maulid ini bukan hanya peringatan, tapi juga pengingat akan pentingnya cinta Rasul dan kepedulian sosial. Kita ingin menumbuhkan semangat saling berbagi, saling menghormati, dan saling menguatkan di tengah masyarakat,” ujarnya.
Acara kemudian ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh ulama setempat, memohon keberkahan dan keselamatan bagi seluruh umat, serta dijauhkan dari berbagai musibah.
Kegiatan Maulid Akbar bersama Tgk. Ahmada M.Z. ini menjadi bukti nyata bahwa peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW selalu menjadi momen yang ditunggu-tunggu masyarakat Aceh. Selain sarat nilai religius, acara ini juga memperkokoh tali silaturahmi antarwarga, sekaligus mempertegas bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam.(**)
