BANDA ACEH – Publik Aceh dihebohkan dengan kabar dana Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pembangunan Aceh (PT PEMA) yang justru mengalir keluar daerah. Informasi tersebut ramai dibicarakan di jagat maya dan menjadi sorotan utama sejumlah media massa lokal.
Kabar itu bermula dari beredarnya dokumen pencairan dana CSR PEMA untuk kegiatan Dies Natalis ke-60 Universitas Trisakti di Jakarta. Dalam dokumen yang beredar, tertera pencairan senilai Rp20 juta. Meski jumlahnya tidak terlalu besar, publik mempertanyakan arah kebijakan perusahaan yang menyalurkan CSR ke luar Aceh.
Dugaan konflik kepentingan pun muncul, mengingat Direktur Utama PEMA, Mawardi Nur, merupakan alumnus Universitas Trisakti. Hal ini dianggap sebagian pihak tidak sejalan dengan UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang menegaskan kewajiban perusahaan menyalurkan CSR untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat di wilayah operasinya.
Hingga kini, manajemen PEMA belum memberikan klarifikasi resmi. Upaya media untuk menghubungi Direktur Utama Mawardi Nur, Direktur Umum dan Keuangan Tgk. H. Muhammad Nur, maupun Sekretaris Perusahaan Reza Irwanda, belum mendapat tanggapan.(**)
