Sabang — Kota Sabang hari ini genap berusia 60 tahun. Sebagai daerah strategis di ujung barat Indonesia, momentum ini menjadi ajang refleksi dan tekad baru untuk melangkah ke arah kemajuan. Wali Kota Sabang, Zulkifli H. Adam, dan Wakil Wali Kota, Drs. Suradji Junus, menyampaikan ucapan selamat serta pesan penuh semangat kepada seluruh masyarakat Sabang, meskipun keduanya tengah mengikuti kegiatan nasional “Retret Gelombang Kedua” di Jatinangor, Jawa Barat.
“Selamat Hari Ulang Tahun ke-60 Kota Sabang. Ini adalah momen refleksi dan momentum kebangkitan. Mari kita bersama-sama membangkitkan semangat kemajuan Sabang melalui sektor pariwisata, pendidikan, ekonomi, sejarah, budaya, dan pembangunan berkelanjutan. Sabang memiliki potensi besar, dan tugas kita adalah mengelolanya demi kesejahteraan bersama,” ungkap Wali Kota Zulkifli H. Adam dalam pernyataan resminya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Drs. Suradji Junus menegaskan bahwa usia 60 tahun adalah fase matang untuk mengakselerasi pembangunan kota dengan semangat kolaboratif dan gotong royong.
“Kita tidak boleh hanya larut dalam kebanggaan sejarah. Ulang tahun ke-60 ini harus menjadi titik tolak untuk menjadikan Sabang sebagai kota yang mandiri, maju, dan berdaya saing tinggi,” tegasnya.
Peringatan HUT Kota Sabang tahun ini tidak sekadar seremoni, melainkan menjadi seruan moral bagi seluruh elemen masyarakat — dari tokoh adat, pemuda, perempuan, pelaku usaha, hingga kalangan akademisi — untuk bersatu membangun kota tercinta.
Sebagai kota yang pernah menjadi pelabuhan bebas internasional dan pintu gerbang strategis Indonesia di kawasan barat, Sabang terus memperkuat peranannya dalam pembangunan nasional, terutama di sektor pariwisata bahari, ekonomi kreatif, dan konektivitas antar-pulau.
Pemerintah Kota Sabang menunjukkan komitmen melalui berbagai program prioritas seperti peningkatan infrastruktur, pengembangan sumber daya manusia, pelestarian budaya lokal, serta mendorong investasi berbasis kearifan lokal.
HUT ke-60 ini menjadi penegas bahwa Sabang bukan sekadar titik geografis, melainkan simbol semangat perjuangan, kekuatan identitas, dan harapan masa depan. Semangat ini diharapkan menjadi energi kolektif untuk melangkah menuju masa depan yang lebih cerah.
Dirgahayu Kota Sabang ke-60. Sabang Bangkit, Sabang Bersinar!(**)
