Edy Rahmayadi Nyaris Dikeroyok Pendukung Persiraja

Berita42 Dilihat

Persiraja Banda Aceh gagal meraih kemenangan usai ditahan imbang PSMS Medan 0-0, tadi malam, Sabtu (18/11/2023) di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh.

Dailymailindonesia.com, Banda Aceh – Laga antara Persiraja melawan PSMS yang berakhir 0-0 di Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh tadi malam, Sabtu (19/11/2023) sempat diwarnai keributan di luar stadion.

Bahkan mantan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi nyaris dikeroyok oleh para penonton.

Saat itu, Edi yang sudah pulang, kembali ke Stadion Harapan Bangsa, karena mendapat kabar pemain PSMS yang dilempari botol.

Ia pun langsung marah mencari orang bertanggung jawab terhadap kondisi itu.

Ia sempat meminta pertanggungjawaban Manajemen Persiraja atas peristiwa yang dialami pemainnya.

Mantan Gubernur Sumatera Utara ini tampak berbicara dengan nada tinggi dengan beberapa orang di bagian depan stadion.

Sejumlah pendukung Persiraja yang saat itu memang sudah berkumpul di tempat itu, tersulut emosi melihat Edy marah-marah.

Mereka pun langsung melakukan dorong-dorongan sambil meneriaki ke arah Edy Rahmayadi.

Melihat kondisi tidak kondusif, polisi pun langsung mengamankan Edy Rahmayadi ke mobilnya untuk segera meninggalkan stadion.

Kekecewaan penonton dipicu oleh kepemimpinan wasit, Irfan Wahyu Wijanarko dan hakim garis Ahmad Maulana Rusnadi yang buruk, dengan menganulir gol Persiraja.

Karena laga itu disiarkan secara langsung, jadi penonton pun dapat melihat siaran ulang jika gol itu onside.

Kekecewaan diperparah oleh diberikannya kartu merah untuk gelandang Persiraja, Muammar. Sehingga mengundang sorak penonton.

Jelang menit-menit akhir, saat Persiraja sedang mengejar gol. Pemain PSMS justru memperlambat permainan.

Saat jelang akhir laga, ada momen saat tim medis yang masuk ke lapangan sambil berjalan untuk menghabiskan waktu.

Sehingga saat ia kembali memicu saling dorong dengan official Persiraja di depan Bench Lantak Laju.

Saat wasit meniupkan peluit akhir, penonton langsung melempar botol ke arah bench PSMS untuk meluapkan kekecewaannya. Sehingga pemain lawan berlindung ke tengah lapangan.

Melihat kondisi tidak kondusif, polisi pun langsung mengamankan Edy Rahmayadi ke mobilnya untuk segera meninggalkan stadion.

Kekecewaan penonton dipicu oleh kepemimpinan wasit, Irfan Wahyu Wijanarko dan hakim garis Ahmad Maulana Rusnadi yang buruk, dengan menganulir gol Persiraja.

Karena laga itu disiarkan secara langsung, jadi penonton pun dapat melihat siaran ulang jika gol itu onside.

Kekecewaan diperparah oleh diberikannya kartu merah untuk gelandang Persiraja, Muammar. Sehingga mengundang sorak penonton.

Jelang menit-menit akhir, saat Persiraja sedang mengejar gol. Pemain PSMS justru memperlambat permainan.

Saat jelang akhir laga, ada momen saat tim medis yang masuk ke lapangan sambil berjalan untuk menghabiskan waktu.

Sehingga saat ia kembali memicu saling dorong dengan official Persiraja di depan Bench Lantak Laju.

Saat wasit meniupkan peluit akhir, penonton langsung melempar botol ke arah bench PSMS untuk meluapkan kekecewaannya. Sehingga pemain lawan berlindung ke tengah lapangan.

Edy Rahmayadi awalnya langsung meninggalkan stadion saat peluit akhir ditiupkan wasit.

Namun di tengah perjalanan pulang, ia tiba-tiba kembali ke stadion mengetahui pemainnya tertahan di tengah lapangan.

Di stadion mengeluarkan amarah terhadap manajemen Persiraja. Bahkan ia mencari Manajer Persiraja mempertanyakan pertanggungjawaban atas kondisi itu. “Main bola ya main bola, pemain jangan diganggu,” teriak Edi.

Bahkan, ia sempat meluapkan kemarahan kepada jajaran Manajemen Persiraja. Melihat kemarahan Edi, sejumlah penonton yang memenuhi area depan stadion pun tersulut emosi.

Terpantau mereka berusaha mendorong polisi yang mengiringi Edy Rahmayadi sambil menyoraki purnawirawan jenderal tersebut.

Ratusan penonton yang marah atas sikap Edy berusaha mencapai tubuh Edy.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *