Jakarta – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) kembali mempertegas komitmennya dalam penanganan bencana alam dengan memberangkatkan 900 personel Brimob Nusantara ke Provinsi Aceh. Pasukan tambahan ini dikirim untuk memperkuat operasi kemanusiaan pasca banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah dan menyebabkan kerusakan infrastruktur serta terganggunya aktivitas masyarakat.
Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) menegaskan bahwa pengiriman ratusan personel Brimob tersebut sepenuhnya bermotif kemanusiaan. Ia memastikan tidak ada kaitan sama sekali antara penebalan pasukan dengan isu konvoi bendera yang sempat mencuat. Fokus Polri, kata dia, adalah keselamatan warga, percepatan pemulihan, dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak bencana.
“Ini murni operasi kemanusiaan. Tidak ada agenda lain selain membantu masyarakat Aceh yang sedang menghadapi dampak banjir bandang,” tegas Wakapolri dalam keterangannya.
Penambahan personel Brimob Nusantara dilakukan sebagai langkah strategis untuk menggantikan anggota yang telah lebih dulu berada di lapangan dan mulai mengalami kelelahan fisik akibat bekerja tanpa henti sejak bencana terjadi. Dengan kondisi medan yang berat, cuaca yang tidak menentu, serta jam kerja panjang, rotasi pasukan dinilai penting agar operasi tetap berjalan optimal dan berkelanjutan.
Selain personel, Polri juga mengerahkan tujuh ekor anjing pelacak (K-9) yang memiliki kemampuan khusus dalam pencarian dan deteksi di area terdampak bencana. Unit K-9 ini difungsikan untuk membantu penyisiran lokasi-lokasi sulit dijangkau, termasuk area yang tertutup lumpur, reruntuhan, dan material banjir lainnya. Alat berat turut diterjunkan guna membuka akses jalan yang terputus serta mempercepat distribusi logistik ke wilayah terisolasi.
Dalam operasi ini, fokus utama petugas di lapangan tidak hanya pada tanggap darurat, tetapi juga pada fase pemulihan awal. Pembangunan sumur bor menjadi salah satu prioritas guna memastikan ketersediaan air bersih bagi warga. Di samping itu, pemulihan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan darurat, serta fasilitas umum lainnya terus dikebut agar roda kehidupan masyarakat dapat kembali berjalan.
Polri mencatat, hingga saat ini total personel yang telah dikerahkan dalam operasi kemanusiaan di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat mencapai ribuan orang. Sinergi dilakukan lintas satuan dan wilayah, melibatkan Brimob, Sabhara, Polairud, hingga dukungan dari jajaran Polda setempat.
Tak hanya itu, Polri juga menjamin distribusi bahan bakar minyak (BBM) tetap aman dan lancar di daerah terdampak, mengingat BBM menjadi kebutuhan vital untuk kendaraan evakuasi, alat berat, serta aktivitas ekonomi warga. Layanan kesehatan bagi masyarakat terdampak pun menjadi prioritas utama, dengan penyiapan tim medis, pos kesehatan lapangan, serta dukungan evakuasi bagi warga yang membutuhkan penanganan lanjutan.
Melalui operasi kemanusiaan ini, Polri berharap dapat mempercepat pemulihan pasca banjir bandang sekaligus memastikan kehadiran negara benar-benar dirasakan oleh masyarakat. Polri menegaskan akan terus berada di tengah masyarakat hingga kondisi benar-benar pulih dan warga dapat kembali menjalani kehidupan secara normal.
Dengan semangat kemanusiaan dan gotong royong, Polri mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mendukung upaya pemulihan Aceh agar dapat bangkit lebih kuat dari bencana yang terjadi.(**)












