Dinkes Aceh Kerahkan 34 Tim EMT Terpadu, Perkuat Layanan Kesehatan Korban Banjir dan Longsor

Pemerintah Aceh20 Dilihat

Banda Aceh – Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh kembali memperkuat respons kemanusiaan terhadap bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh. Pada Senin (22 Desember 2025), Dinkes Aceh mengirimkan sebanyak 34 Tim Emergency Medical Team (EMT) Terpadu untuk memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat terdampak.

Pengiriman tim ini dilakukan sebagai bentuk kesinambungan layanan kesehatan darurat di lokasi bencana. Sebanyak 33 Tim EMT Terpadu yang sebelumnya telah bertugas sejak Minggu lalu secara bertahap digantikan, guna memastikan tenaga medis tetap prima dan pelayanan kepada masyarakat berjalan optimal. Selain itu, 1 tim tambahan juga diterjunkan untuk memperkuat layanan kesehatan di wilayah perbatasan Bener Meriah, tepatnya di kawasan Gunung Salak, yang dinilai memiliki tingkat kerawanan cukup tinggi serta akses pelayanan kesehatan yang terbatas pascabencana.

Kepala Dinas Kesehatan Aceh menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah Aceh dalam memastikan hak dasar masyarakat, khususnya layanan kesehatan, tetap terpenuhi di tengah situasi darurat. Tim EMT Terpadu yang diturunkan terdiri dari dokter, perawat, tenaga kesehatan lingkungan, serta tenaga pendukung lainnya yang telah terlatih dalam penanganan kondisi kegawatdaruratan bencana.

“Tim EMT ini tidak hanya memberikan pengobatan bagi korban yang sakit atau terluka, tetapi juga melakukan pelayanan kesehatan ibu dan anak, penanganan penyakit menular, layanan kesehatan jiwa dan psikososial, serta edukasi pencegahan penyakit pascabencana,” ujar sumber dari Dinkes Aceh.

Selain pelayanan medis, tim juga melakukan pemantauan kondisi kesehatan pengungsi di posko-posko pengungsian. Risiko munculnya penyakit seperti diare, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), penyakit kulit, hingga gangguan kesehatan mental menjadi perhatian utama, mengingat kondisi lingkungan yang belum sepenuhnya pulih dan keterbatasan sanitasi di beberapa lokasi.

Penambahan satu tim khusus di perbatasan Bener Meriah (Gunung Salak) dinilai strategis. Wilayah tersebut menjadi jalur lintasan masyarakat serta relawan, sekaligus memiliki medan yang cukup sulit dijangkau. Kehadiran tim kesehatan di lokasi ini diharapkan dapat mempercepat penanganan medis bagi warga yang membutuhkan serta menjadi titik rujukan awal sebelum dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.

Dinkes Aceh juga terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota, BPBD, TNI-Polri, serta berbagai pihak terkait lainnya untuk memastikan distribusi obat-obatan, alat kesehatan, dan logistik medis berjalan lancar. Evaluasi lapangan dilakukan secara berkala agar penugasan tim EMT dapat disesuaikan dengan perkembangan situasi bencana.

Dengan diterjunkannya 34 Tim EMT Terpadu ini, Pemerintah Aceh berharap pelayanan kesehatan bagi masyarakat terdampak banjir dan tanah longsor dapat terus terjaga, sekaligus mempercepat proses pemulihan kesehatan masyarakat di wilayah-wilayah yang terdampak bencana.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *