Harga Semen Melonjak Tak Wajar di Tengah Bencana, Pemerintah Aceh Turun Tangan

Pemerintah Aceh10 Dilihat

Banda Aceh – Pemerintah Aceh merespons cepat keluhan masyarakat terkait lonjakan harga semen yang dinilai tidak wajar di pasaran, terutama di tengah situasi bencana banjir yang masih melanda sejumlah wilayah. Dalam dua hari terakhir, Gubernur Aceh menerima banyak laporan dari warga mengenai kenaikan harga semen yang jauh melampaui harga normal.

Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA, menjelaskan bahwa harga semen di tingkat toko saat ini mengalami kenaikan signifikan. Dari harga normal yang berkisar Rp62.000 hingga Rp64.000 per sak, kini melonjak menjadi Rp70.000 hingga Rp80.000 per sak. Bahkan, di beberapa kabupaten dan kota, harga semen dilaporkan tembus hingga Rp90.000 per sak.

“Kenaikan ini jelas sangat memberatkan masyarakat, apalagi kondisi Aceh saat ini sedang menghadapi bencana besar. Gubernur menilai lonjakan harga tersebut sudah tidak wajar,” ujar Muhammad MTA.

Menindaklanjuti laporan tersebut, Gubernur Aceh langsung memerintahkan Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) terkait, khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, untuk segera melakukan pemantauan lapangan serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk produsen semen di Aceh.

Hasil pantauan langsung Dinas Perindag Aceh membenarkan adanya kenaikan harga di tingkat pengecer. Namun, setelah dilakukan komunikasi dengan manajemen PT Semen Indonesia melalui pihak Semen Andalas, diketahui bahwa tidak ada kebijakan resmi dari produsen terkait kenaikan harga semen.

Menurut penjelasan pihak Semen Andalas Lhoknga, terhentinya produksi semen beberapa waktu lalu disebabkan oleh bencana banjir yang mengakibatkan padamnya listrik. Kondisi tersebut membuat aktivitas produksi lumpuh karena pabrik tidak memiliki genset sebagai sumber listrik cadangan.

“Produksi sempat berhenti akibat listrik padam saat bencana. Namun, sejak tadi malam, pihak Semen Andalas sudah kembali melakukan proses packing langsung di Pabrik Semen Lhoknga dan distribusi kembali berjalan,” jelas Muhammad MTA.

Saat ini, sekitar 700 ton semen telah mulai didistribusikan ke toko-toko melalui agen dan distributor resmi. Proses produksi dan distribusi pun terus berlangsung. Dengan kapasitas produksi mencapai 5.000 ton per hari, Semen Andalas optimistis pasokan semen di Aceh akan kembali normal dalam waktu dekat.

Pihak Semen Andalas juga memprediksi bahwa kenaikan harga semen di tingkat toko kemungkinan terjadi akibat terhentinya produksi sementara, yang dimanfaatkan oleh oknum pengecer untuk menaikkan harga. Untuk itu, pihak produsen bersama agen dan distributor resmi telah melakukan intervensi agar tidak terjadi lonjakan harga, terlebih dalam situasi darurat bencana.

Pemerintah Aceh menegaskan komitmennya untuk mengawal stabilitas harga semen demi melindungi kepentingan masyarakat. Gubernur Aceh berharap seluruh pihak, baik produsen, distributor, maupun pengecer, dapat bersikap empati dan tidak mengambil keuntungan di tengah penderitaan rakyat.

Stegmen Juru Bicara Pemerintah Aceh

“Gubernur berharap semua pihak melakukan pengawalan terhadap jaminan harga semen demi kepentingan masyarakat luas. Dalam kondisi bencana seperti ini, tidak boleh ada pihak yang mengambil keuntungan. Kami juga meminta Semen Indonesia agar lebih proaktif menyikapi persoalan ini,”

— Muhammad MTA, Juru Bicara Pemerintah Aceh(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *