Kibarkan Bendera Putih di Depan Masjid Raya, Warga Aceh Desak Pemerintah Tetapkan Darurat Bencana Nasional

Breakingnews46 Dilihat

Banda Aceh — Sejumlah massa yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Aceh Peduli Bencana Sumatera menggelar aksi demonstrasi di depan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Kamis (18/12/2025). Dalam aksi tersebut, para demonstran mengibarkan bendera putih sebagai simbol keputusasaan dan kekecewaan terhadap penanganan bencana ekologis yang melanda Aceh dan sejumlah wilayah di Sumatera.

Aksi pengibaran bendera putih ini menjadi bentuk ekspresi protes masyarakat sipil atas lambannya respons dan kebijakan yang dinilai belum memadai dalam menangani bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terus berulang. Massa menilai kondisi di lapangan membutuhkan langkah cepat, terukur, dan berskala nasional.

Dalam aksi tersebut, peserta membawa sejumlah spanduk dan poster berisi tuntutan kepada pemerintah pusat. Salah satu tuntutan utama yang disuarakan adalah desakan agar pemerintah segera menetapkan status Darurat Bencana Nasional atas bencana ekologis yang melanda Aceh dan wilayah lain di Sumatera.

Menurut koalisi, penetapan status darurat nasional dinilai penting untuk membuka akses yang lebih luas terhadap bantuan, baik dari komunitas nasional maupun internasional, serta mempercepat koordinasi lintas lembaga dalam penanganan korban bencana.

“Bendera putih ini bukan simbol menyerah kepada negara, tetapi tanda bahwa masyarakat sudah berada di titik kelelahan dan membutuhkan kehadiran negara dalam kebijakan nyata,” ujar salah satu orator aksi.

Koalisi menilai hingga kini penanganan bencana masih bersifat parsial dan belum menyentuh akar persoalan. Di banyak wilayah terdampak, warga masih kesulitan mendapatkan kebutuhan dasar, sementara proses pemulihan berjalan lambat.

Mereka juga menyoroti besarnya dampak bencana ekologis yang melanda Sumatera. Berdasarkan data yang disampaikan dalam aksi tersebut, jumlah korban jiwa akibat rangkaian bencana banjir bandang dan tanah longsor di berbagai daerah di Sumatera telah mencapai 1.059 orang. Selain itu, ratusan ribu rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan, mulai dari rusak ringan hingga hancur total.

Kondisi ini, menurut massa aksi, menunjukkan bahwa skala bencana sudah melampaui kemampuan daerah dan memerlukan intervensi langsung pemerintah pusat melalui kebijakan nasional yang tegas dan terkoordinasi.

Dalam orasinya, para demonstran meminta Presiden dan jajaran pemerintah pusat agar tidak menutup mata terhadap penderitaan para korban bencana. Mereka menegaskan bahwa penetapan status bencana nasional bukan sekadar simbol, melainkan pintu masuk untuk mempercepat penyaluran bantuan, memperkuat pemulihan, dan mencegah jatuhnya korban lebih banyak.

“Jangan abaikan korban bencana. Tetapkan bencana nasional untuk Sumatera,” seru massa aksi secara bergantian.

Aksi berlangsung dengan tertib dan damai di salah satu ikon kebanggaan Aceh tersebut. Pengibaran bendera putih di depan Masjid Raya Baiturrahman menjadi simbol kuat jeritan masyarakat yang berharap negara hadir lebih cepat dan lebih nyata di tengah krisis kemanusiaan akibat bencana ekologis.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *