BMKG Imbau 11 Daerah di Aceh Waspada Bencana Hidrometeorologi, Curah Hujan Diprediksi Meningkat

Breakingnews81 Dilihat

BANDA ACEH — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di 11 kabupaten dan kota di Aceh untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Imbauan ini menyusul adanya prediksi peningkatan curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dalam beberapa hari ke depan.

Prakirawan BMKG Malikussaleh, Kharendra Muiz, mengatakan bahwa peningkatan curah hujan ini berpotensi memperburuk kondisi wilayah yang sebelumnya telah terdampak bencana banjir akibat Siklon Senyar.

“Mengingat wilayah Aceh baru saja terdampak Siklon Senyar yang menyebabkan banjir parah, peningkatan curah hujan ini dapat memperburuk kondisi di lapangan,” ujar Kharendra Muiz kepada media, Senin (15/12/2025).

Muiz menyebutkan, sebanyak 11 daerah yang perlu meningkatkan kewaspadaan tersebut meliputi Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Kota Langsa, Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, dan Aceh Selatan.

BMKG memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi secara berkelanjutan selama tiga hari ke depan. Kondisi ini dapat memicu sejumlah bencana, terutama banjir di wilayah dataran rendah dan daerah yang sebelumnya telah terdampak banjir.

Selain itu, potensi tanah longsor juga perlu diwaspadai, khususnya di wilayah perbukitan atau lereng yang kondisi tanahnya labil. Cuaca ekstrem ini juga berpotensi disertai angin kencang yang dapat membahayakan aktivitas masyarakat.

“Kemungkinan dampak yang dapat terjadi antara lain banjir, tanah longsor di daerah perbukitan, serta angin kencang,” jelas Muiz.

Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk mengambil langkah-langkah mitigasi sejak dini. Warga yang tinggal di daerah lereng, bantaran sungai, atau kawasan rawan banjir diminta segera menuju tempat yang lebih tinggi dan aman apabila melihat tanda-tanda cuaca ekstrem, seperti awan tebal berwarna gelap yang diikuti hujan rintik yang cepat membesar.

Masyarakat juga diminta memastikan saluran air dan drainase di lingkungan sekitar dalam kondisi bersih dan tidak tersumbat, terutama dari sisa-sisa material pascabanjir sebelumnya. Selain itu, warga dianjurkan menyiapkan tas siaga bencana yang berisi dokumen penting, obat-obatan, senter, serta makanan dan minuman instan.

“Ikuti perkembangan cuaca hanya melalui kanal resmi BMKG serta informasi mitigasi dari BPBD setempat. Kami mengimbau masyarakat untuk tidak panik, namun tetap siaga dan waspada. Keselamatan adalah prioritas utama,” pungkas Muiz.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *