Gubernur Aceh Mualem Perpanjang Status Tanggap Darurat 14 Hari: “Penanganan Bencana Harus Lebih Terpadu dan Intensif”

Pemerintah Aceh51 Dilihat

Banda Aceh – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), resmi memperpanjang Status Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi di Aceh selama 14 hari, terhitung sejak 12 hingga 25 Desember 2025. Keputusan ini diambil setelah evaluasi menyeluruh menunjukkan bahwa berbagai upaya penanganan bencana masih membutuhkan kerja besar, koordinasi lintas sektor, serta dukungan penuh pemerintah daerah dan pusat.

Pengumuman perpanjangan status tanggap darurat tersebut disampaikan Mualem dalam pernyataan resmi di Meuligoe Gubernur Aceh, Rabu (10/12/2025) malam. Dalam kesempatan itu, Mualem menegaskan bahwa situasi di sejumlah wilayah terdampak masih memerlukan langkah luar biasa.

Kita belum bisa menurunkan status. Kondisi di lapangan masih berat.”

Mualem menjelaskan bahwa banjir bandang, tanah longsor, serta kerusakan infrastruktur yang terjadi di berbagai kabupaten/kota membutuhkan penanganan lanjutan. Ia menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah keselamatan warga, kelancaran distribusi bantuan, dan percepatan pemulihan jalur vital.

“Penanganan bencana ini membutuhkan upaya intensif, terpadu, dan terkoordinasi. Mulai dari evakuasi, distribusi logistik, layanan kesehatan, hingga perbaikan jalan, jembatan, dan fasilitas publik,” ujar Mualem dengan tegas.

Distribusi Logistik Masih Terkendala

Hingga hari ini, sejumlah daerah masih terisolasi karena kerusakan akses jalan serta jembatan yang putus. Kondisi ini membuat distribusi logistik, terutama makanan, air bersih, dan kebutuhan dasar lainnya, harus dilakukan melalui jalur alternatif bahkan dengan dukungan alat berat.

Pemprov Aceh bersama BPBA, TNI, Polri, relawan, dan berbagai lembaga kemanusiaan terus mengupayakan agar seluruh bantuan dapat tersalurkan dengan cepat dan tepat sasaran.

Pemulihan Infrastruktur Jadi Fokus

Dalam pernyataan resminya, Mualem menegaskan bahwa pemulihan infrastruktur yang rusak adalah salah satu alasan utama diperpanjangnya masa tanggap darurat. Banyak jembatan yang rusak parah, saluran irigasi jebol, jalan lintas kabupaten terputus, serta fasilitas publik seperti sekolah dan puskesmas yang tidak dapat beroperasi.

“Kita ingin memastikan masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan aman. Jalan dan jembatan harus segera difungsikan kembali agar ekonomi warga bergerak,” tambah Mualem.

Sinergi Pemerintah Daerah dan Pusat

Gubernur Aceh juga mengapresiasi dukungan pemerintah pusat yang ikut memantau perkembangan bencana, termasuk pengiriman logistik dan alat berat. Ia berharap kolaborasi yang sedang berjalan dapat semakin diperkuat selama periode tanggap darurat tambahan ini.

Di akhir penyampaiannya, Mualem mengimbau masyarakat Aceh untuk tetap waspada mengingat curah hujan tinggi masih berpotensi terjadi di beberapa wilayah.

“Kita semua harus saling menjaga. Pemerintah terus bekerja, dan masyarakat perlu tetap berhati-hati. Keselamatan adalah yang utama,” tutupnya.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *