Pidie Jaya – Kafilah Kota Banda Aceh menorehkan prestasi membanggakan pada ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-37 Tingkat Provinsi Aceh tahun 2025, yang digelar di Kabupaten Pidie Jaya. Meski belum berhasil menyabet gelar juara umum, Banda Aceh tetap tampil luar biasa dengan menduduki peringkat kedua, hanya terpaut tipis dari Kabupaten Aceh Besar yang keluar sebagai juara umum.
Dalam ajang dua tahunan ini, kafilah Banda Aceh menunjukkan peningkatan signifikan dalam berbagai cabang perlombaan, termasuk tilawah, tahfiz, tafsir, khattil Quran, dan syarhil Quran. Dengan perolehan 344 poin, Banda Aceh berhasil menyalip sejumlah daerah kuat lain di Aceh, menegaskan posisinya sebagai salah satu kota dengan potensi qari dan qariah terbaik di provinsi ini.
Wali Kota Illiza Sa’aduddin Djamal: “Kita Boleh Nomor Dua, Tapi Semangat Banda Aceh Selalu Nomor Satu”
Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, menyampaikan apresiasi dan rasa bangga yang mendalam atas capaian seluruh peserta dan official kafilah Banda Aceh. Dalam pernyataannya, Illiza menegaskan bahwa hasil ini bukan akhir, tetapi bagian dari perjalanan panjang menuju kejayaan yang lebih besar di masa depan.
“Juara boleh nomor dua, tapi semangat Banda Aceh selalu jadi yang pertama. Saya sangat bangga dengan kerja keras seluruh kafilah, pelatih, dan pendamping yang sudah berjuang membawa nama baik Kota Banda Aceh di ajang dua tahunan ini,” ujar Illiza dengan penuh semangat.
Ia menambahkan, apa yang ditorehkan kafilah Banda Aceh kali ini menjadi modal berharga untuk menghadapi MTQ mendatang. Pemerintah Kota Banda Aceh, kata Illiza, akan terus mendukung pembinaan tilawatil Quran secara berkelanjutan, baik di tingkat gampong, sekolah, maupun dayah.
“Insya Allah, dua tahun lagi kita bisa merebut kembali gelar juara umum. Dengan pembinaan yang berkesinambungan, semangat yang tak pernah padam, dan kerja sama yang solid antara pemerintah dan masyarakat, saya yakin Banda Aceh akan kembali berdiri di podium tertinggi,” tegasnya.
Banda Aceh, Kota Quran yang Tak Pernah Padam Cahayanya
Banda Aceh selama ini dikenal sebagai salah satu daerah yang memiliki tradisi keislaman kuat serta perhatian besar terhadap pengembangan seni baca dan hafalan Al-Qur’an. Setiap pelaksanaan MTQ selalu menjadi momentum penting bagi Kota Gemilang ini untuk memperkuat karakter masyarakat yang Qurani.
Kafilah Banda Aceh bukan hanya datang untuk berlomba, tetapi juga membawa semangat persaudaraan dan syiar Islam. Mereka menjadi duta yang memperlihatkan wajah religius dan berbudaya dari ibu kota Provinsi Aceh.
Selain meraih sejumlah juara di cabang utama, beberapa qari dan qariah muda Banda Aceh juga berhasil mencuri perhatian dewan juri dengan penampilan yang memukau dan penuh penghayatan. Tak sedikit di antara mereka yang diprediksi akan menjadi generasi penerus qari-qariah nasional di masa depan.
Langkah Lanjut: Pembinaan, Regenerasi, dan Harapan Besar
Pemerintah Kota Banda Aceh akan terus memperkuat dukungan bagi para hafiz dan qari muda melalui berbagai program pembinaan, pelatihan intensif, serta ajang-ajang seleksi di tingkat kota. Illiza juga mengajak seluruh masyarakat untuk terus mendukung kegiatan keagamaan, khususnya di bidang Al-Qur’an, agar semangat cinta Quran semakin mengakar di tengah generasi muda.
“Kemenangan sejati bukan hanya soal piala, tapi tentang bagaimana kita menumbuhkan cinta Al-Qur’an dalam diri setiap anak Banda Aceh. Selama semangat itu hidup, Banda Aceh akan selalu menjadi juara di hati masyarakat,” tutup Illiza.
Meski gelar juara umum tahun ini diraih Aceh Besar, semangat, kebersamaan, dan keikhlasan kafilah Banda Aceh menjadi sorotan tersendiri di ajang MTQ ke-37 ini. Mereka pulang dengan kepala tegak dan hati penuh syukur — membawa pesan bahwa kemenangan sesungguhnya adalah menjaga semangat, keikhlasan, dan kebersamaan dalam mengharumkan nama kota tercinta.(**)












