Banda Aceh – Sistem pembayaran di Provinsi Aceh tercatat berjalan lancar dan konsisten dalam mendukung aktivitas perekonomian daerah. Transaksi pembayaran tunai berlangsung baik dengan mencatatkan net inflow pada triwulan laporan.
Sementara itu, metode pembayaran non-tunai seperti penggunaan kartu debit, uang elektronik, dan QRIS terus menunjukkan tren pertumbuhan positif. Perkembangan ini mencerminkan meningkatnya adopsi masyarakat terhadap sistem pembayaran digital di Aceh.
Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan
Indikator kesejahteraan masyarakat Aceh turut mengalami perbaikan seiring dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi pada triwulan I dan II tahun 2025. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dilaporkan menurun pada Februari 2025, sementara angka kemiskinan juga mengalami penurunan pada Maret 2025.
Meski demikian, dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Sumatera, tingkat kemiskinan di Aceh masih menjadi yang tertinggi, sedangkan TPT menempati posisi ketiga tertinggi.
Prospek Perekonomian
Kinerja perekonomian Provinsi Aceh pada tahun 2025 diperkirakan tetap kuat dengan pertumbuhan di kisaran 4,41%–4,81% (yoy), sedikit melambat dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 4,66% (yoy).
Pertumbuhan tersebut ditopang oleh peningkatan investasi, ekspor luar negeri yang masih positif, serta terjaganya konsumsi rumah tangga.
Sementara itu, laju inflasi Provinsi Aceh sepanjang 2025 diperkirakan tetap terjaga dalam rentang sasaran inflasi nasional, yakni 2,5±1% (yoy). Pengendalian inflasi dilakukan melalui strategi 4K, yaitu Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif.

																				




