Ketua IMAM Tolak Konser Slank dan Dewa 19 di Aceh: “Tidak Sesuai dengan Syariat dan Adat Kita”

Artikel15 Dilihat

Banda Aceh – Ketua Ikatan Muslimin Aceh Mendaulat (IMAM), Tgk. Muslim At Thahiri, menyatakan sikap tegas menolak rencana digelarnya konser musik besar di Aceh, yakni konser Slank di Banda Aceh dan Dewa 19 di Lhokseumawe yang dijadwalkan berlangsung dalam waktu dekat.

Dalam pernyataan resminya, Tgk. Muslim menyerukan kepada seluruh ulama, pimpinan pesantren, dan tokoh masyarakat Aceh untuk bersatu menolak segala bentuk kemungkaran yang dianggap bertentangan dengan nilai-nilai syariat Islam dan adat istiadat Aceh.

“Kami menolak segala bentuk konser di Aceh, baik konser Slank yang rencananya digelar pada 25 Oktober 2025 di Banda Aceh dalam rangka Hari Sumpah Pemuda, maupun konser Dewa 19 yang akan dilaksanakan di Lhokseumawe pada 29 Oktober 2025,” tegas Tgk. Muslim, Rabu (29/10/2025).

Menurutnya, kegiatan hiburan seperti konser musik bukan hanya tidak membawa manfaat, tetapi justru berpotensi menimbulkan mudarat bagi generasi muda Aceh. Ia menilai, konser semacam itu tidak sesuai dengan identitas Aceh sebagai daerah bersyariat Islam.

Tgk. Muslim juga mendesak Pemerintah Aceh, Gubernur, serta Wali Kota dan Bupati agar mengambil sikap tegas untuk melarang penyelenggaraan konser tersebut. Ia mengingatkan, pemerintah daerah memiliki tanggung jawab moral dan konstitusional dalam menjaga pelaksanaan syariat di bumi Serambi Mekkah.

“Kami minta Gubernur Aceh, Wali Kota Banda Aceh, dan seluruh kepala daerah di Aceh agar tidak memberikan izin terhadap kegiatan semacam ini. Tidak ada manfaat dari konser seperti itu, justru lebih banyak mudaratnya bagi masyarakat Aceh,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ketua IMAM mengingatkan para musisi nasional untuk menghormati nilai-nilai lokal dan budaya Aceh ketika berkunjung. Ia menegaskan bahwa masyarakat Aceh bukan anti terhadap kedatangan artis nasional, namun menolak kegiatan yang dianggap tidak sesuai dengan norma syariat.

“Kami tidak melarang siapa pun datang ke Aceh, termasuk Ahmad Dhani dan Slank, tetapi jangan datang untuk menggelar konser. Konser bukan bagian dari adat dan budaya Aceh,” katanya menegaskan.

Menutup pernyataannya, Tgk. Muslim mengajak seluruh ulama, lembaga pendidikan Islam, dan masyarakat Aceh untuk bersatu menjaga marwah Aceh agar tetap sejalan dengan nilai-nilai Islam yang telah menjadi dasar kehidupan masyarakat sejak dahulu.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *