Banda Aceh – Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menyatakan bahwa Aceh sangat membutuhkan badan sertifikasi tukang. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja lokal di tingkat daerah, nasional, hingga internasional.
Anggota DPR RI, Dr. H. M. Nasir Djamil, MM., yang juga merupakan Dewan Pembina Persatuan Tukang Aceh (PTA), menyampaikan bahwa profesi tukang tidak bisa lagi hanya mengandalkan pengalaman. Menurutnya, sertifikasi keahlian menjadi bukti bahwa seorang tukang memiliki keterampilan dan kompetensi yang mumpuni.
“Tukang Aceh harus profesional. Sertifikat keahlian menjadi bukti bahwa mereka terampil, berkompeten, dan siap bersaing di tengah ketatnya dunia kerja konstruksi. Karena itu, keberadaan badan sertifikasi tukang di Aceh sudah menjadi kebutuhan mendesak,” ujar Nasir Djamil dalam pertemuan dengan pengurus PTA.
Nasir Djamil menambahkan, hadirnya badan sertifikasi akan memberikan nilai tambah bagi tukang Aceh sekaligus mendukung pembangunan daerah yang lebih berkualitas.
Pertemuan yang berlangsung penuh keakraban ini dihadiri oleh jajaran pengurus PTA, termasuk Ketua Nazli Salya, Sekretaris Rudi Isnandar, Ketua Harian Ahmad muliadi, dan Ketua Dewan Penasehat Drs. Isa Alima, beserta pengurus lainnya.
Silaturahmi ini mempertegas komitmen bersama antara wakil rakyat dan organisasi profesi tukang di Aceh untuk terus memperjuangkan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan mewujudkan lahirnya Badan Sertifikasi Tukang Aceh. Dengan adanya badan sertifikasi ini, diharapkan tenaga kerja konstruksi di Aceh dapat lebih berdaya saing dan berkontribusi optimal dalam pembangunan daerah.
