Jakarta – Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mencatat agenda yang padat sepanjang sepekan terakhir, mulai 25 hingga 31 Agustus 2025. Sejumlah pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) strategis hingga respons terhadap dinamika sosial-politik nasional menjadi perhatian utama lembaga legislatif ini.
Fokus Pembahasan Sejumlah RUU
Dalam rapat-rapat yang digelar baik di tingkat komisi maupun badan legislasi, DPR RI melanjutkan pembahasan berbagai RUU yang dinilai krusial. Di antaranya, RUU Perampasan Aset yang telah lama ditunggu publik karena dianggap sebagai instrumen penting untuk memperkuat pemberantasan korupsi dan mengembalikan aset negara yang dirampas melalui tindak pidana.
Selain itu, DPR juga menyoroti RUU lain yang berkaitan dengan reformasi hukum, perlindungan sosial, serta penguatan tata kelola ekonomi nasional. Pembahasan ini berjalan paralel dengan upaya mendengarkan aspirasi masyarakat, baik melalui rapat dengar pendapat umum maupun kunjungan kerja ke daerah.
Isu Aktual Jadi Sorotan
Tak hanya legislasi, DPR RI juga aktif merespons berbagai isu aktual yang muncul di tengah masyarakat. Mulai dari perkembangan situasi politik, keamanan, hingga kondisi sosial-ekonomi yang memerlukan perhatian khusus.
Sejumlah fraksi menyuarakan pandangannya terkait dinamika politik nasional, termasuk soal regulasi pemilu, stabilitas harga kebutuhan pokok, serta penanganan berbagai bencana yang terjadi di beberapa wilayah.
Peran DPR dalam Fungsi Pengawasan
Dalam fungsi pengawasan, DPR juga menggelar rapat kerja bersama sejumlah kementerian dan lembaga. Agenda ini diarahkan untuk memastikan program pemerintah berjalan sesuai dengan aturan, efektif, dan menyentuh kepentingan rakyat.
Beberapa isu yang ditanyakan kepada pemerintah antara lain terkait pengelolaan anggaran, transparansi kebijakan, serta efektivitas program strategis yang telah digulirkan pada tahun 2025.
Aspirasi Masyarakat Tetap Jadi Prioritas
Sepanjang pekan ini, DPR melalui berbagai saluran komunikasi juga menerima masukan langsung dari masyarakat. Aspirasi ini diserap baik melalui pertemuan formal maupun interaksi publik, yang kemudian menjadi bahan penting dalam menyusun sikap dan keputusan lembaga.
Menguatkan Peran Parlemen
Dengan berbagai agenda tersebut, DPR RI menegaskan komitmennya untuk terus hadir dalam setiap persoalan bangsa. Legislasi, pengawasan, dan penyerapan aspirasi menjadi tiga fungsi utama yang dijalankan secara berimbang.
Sepekan ini menjadi cerminan dinamika kerja parlemen yang tidak hanya berfokus pada produk hukum, tetapi juga merespons isu-isu yang hidup di masyarakat. Hal ini diharapkan dapat memperkuat kepercayaan publik terhadap DPR sebagai lembaga perwakilan rakyat.(**)