Banda Aceh – Menjelang datangnya bulan suci Ramadan 1446 Hijriah, Kodim 0101/Kota Banda Aceh kembali menghidupkan tradisi meugang dengan penuh kebersamaan dan semangat kekeluargaan. Dalam momen yang penuh makna ini, Dandim 0101/Kota Banda Aceh Kolonel Czi Widya Wijanarko, S.Sos., M.Tr (Han) yang diwakili oleh Kasdim 0101/Kota Banda Aceh, Letkol Arh Sugi Hantoro, S.T., M.I.P., menyerahkan sembilan ekor sapi kepada panitia pemotongan hewan meugang Kodim 0101/KBA.
Kegiatan tersebut berlangsung di UPTD Rumah Potong Hewan (RPH), Jalan Tgk. Dikandang No. 31A, Gampong Pande, Kecamatan Kutaraja, Kota Banda Aceh, Rabu (26/2/2025).
Tradisi meugang bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi juga bentuk kepedulian dan kebersamaan antar anggota TNI, terutama di lingkungan Kodim 0101/KBA. Dalam suasana penuh keakraban, Ws. Dandim Letkol Arh Sugi Hantoro menegaskan bahwa meugang adalah salah satu warisan budaya Aceh yang perlu dijaga dan dilestarikan.
“Meugang ini bukan hanya soal menyantap daging, tetapi lebih dari itu, ini adalah momen kebersamaan dan rasa syukur menyambut Ramadan. Kami ingin memastikan bahwa prajurit serta keluarga besar Kodim 0101/KBA dapat menikmati tradisi ini dengan penuh kebahagiaan,” ujar Letkol Sugi Hantoro.
Penyerahan sembilan ekor sapi ini menjadi bukti nyata kepedulian Kodim 0101/KBA terhadap kesejahteraan anggotanya. Nantinya, daging hasil pemotongan akan didistribusikan kepada prajurit serta masyarakat sekitar yang membutuhkan.
Bagi masyarakat Aceh, meugang adalah tradisi sakral yang selalu dijalankan menjelang Ramadan, Idul Fitri, dan Idul Adha. Pada hari meugang, masyarakat biasanya memasak daging dalam berbagai hidangan khas seperti kuah beulangong dan rendang.
Tradisi ini juga memiliki makna sosial yang mendalam, di mana setiap orang, baik kaya maupun kurang mampu, berkesempatan untuk menikmati hidangan daging bersama keluarga. Nilai kebersamaan inilah yang terus dijaga oleh Kodim 0101/KBA dengan menggelar meugang setiap tahunnya.
Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian, Kodim 0101/KBA berharap tradisi ini terus lestari dan membawa keberkahan bagi seluruh anggota serta masyarakat di sekitarnya. Meugang bukan sekadar menikmati daging, tetapi juga momentum untuk mempererat tali silaturahmi dalam menyambut bulan suci Ramadan.