Banda Aceh – BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang berlaku pada periode 28 hingga 30 Desember 2025. Dalam keterangan resminya, BMKG mengingatkan masyarakat di berbagai wilayah Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hujan sedang hingga hujan sangat lebat bahkan ekstrem, yang berisiko memicu bencana hidrometeorologi.
Salah satu wilayah yang menjadi sorotan utama adalah Provinsi Aceh. BMKG menetapkan Aceh berada pada level peringatan tertinggi, yakni ‘awas’, pada tanggal 30 Desember 2025. Pada level ini, intensitas hujan diperkirakan mencapai kategori sangat lebat hingga ekstrem, yang berpotensi menimbulkan banjir, banjir bandang, tanah longsor, serta gangguan terhadap aktivitas masyarakat dan transportasi.
“Kesiapsiagaan adalah kunci dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi dan cuaca ekstrem,” tulis BMKG dalam keterangan resmi yang dirilis pada Ahad, 28 Desember 2025. BMKG menegaskan bahwa masyarakat, pemerintah daerah, serta pemangku kepentingan terkait perlu mengambil langkah antisipatif sejak dini untuk meminimalkan dampak yang mungkin terjadi.
Selain Aceh, BMKG juga mencatat sejumlah provinsi lain yang diminta waspada terhadap hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada tanggal 28 Desember 2025. Wilayah tersebut meliputi Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, serta Papua Selatan.
Sementara itu, BMKG juga menetapkan level peringatan siaga—yang menunjukkan potensi hujan lebat hingga sangat lebat—untuk beberapa wilayah lain, yakni Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Barat.
Memasuki tanggal 29 Desember 2025, peta peringatan cuaca kembali menunjukkan peningkatan kewaspadaan di sejumlah daerah. BMKG menetapkan level siaga untuk wilayah Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, serta Sulawesi Selatan. Pada tanggal tersebut, BMKG menyebut tidak ada wilayah yang masuk ke level awas untuk hujan sangat lebat hingga ekstrem. Namun demikian, peringatan dini angin kencang dikeluarkan khusus untuk wilayah Bali.
BMKG mengimbau masyarakat agar terus memantau informasi cuaca terbaru melalui kanal resmi BMKG dan tidak mudah mengabaikan potensi bahaya, terutama bagi warga yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor. Aktivitas di luar ruangan, perjalanan darat maupun laut, serta kegiatan di kawasan perbukitan dan bantaran sungai diminta untuk dilakukan dengan kehati-hatian ekstra.
Di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu ini, BMKG menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, aparat terkait, dan masyarakat dalam memperkuat kesiapsiagaan dan respons cepat apabila terjadi keadaan darurat.
Waspada dan tetap siaga, semoga seluruh masyarakat Indonesia, khususnya di wilayah terdampak, senantiasa berada dalam kondisi aman dan terlindungi.(**)






