Banda Aceh – Pemerintah Aceh resmi memasuki tahap ketiga penanganan pascabencana, yakni rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab-rekon) terhadap rumah warga serta infrastruktur yang terdampak bencana. Tahap ini mencakup perbaikan dan pembangunan kembali jalan, jembatan, serta hunian masyarakat yang mengalami kerusakan.
Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem, menyampaikan bahwa proses pemulihan terus berjalan dan menunjukkan perkembangan yang signifikan, khususnya dalam memulihkan konektivitas antarwilayah yang sebelumnya terputus akibat bencana.
“Alhamdulillah, kita sudah mulai masuk tahap tiga tanggap darurat, yaitu rehabilitasi dan rekonstruksi, baik untuk rumah warga maupun jalan dan jembatan,” ujar Mualem, Minggu (28/12/2025).
Menurut Mualem, sebagian besar jembatan yang mengalami kerusakan kini telah kembali terhubung dan dapat dilalui masyarakat. Meski demikian, masih terdapat beberapa akses yang belum sepenuhnya pulih, terutama pada jalur lintas kampung yang berada di wilayah pedesaan.
“Jembatan sudah banyak yang terhubung kembali. Yang masih dalam proses itu umumnya bukan jalan nasional, melainkan jalan lintas kampung,” jelasnya.
Ia juga mengakui bahwa masih ada sejumlah wilayah yang sempat terisolasi pascabencana. Namun, jumlahnya terus berkurang seiring upaya pemerintah membuka akses secara bertahap.
“Wilayah yang terisolasi memang masih ada, tapi tidak banyak lagi. Semuanya sedang kita susul untuk dibuka aksesnya,” kata Mualem.
Terkait kebutuhan para pengungsi, Gubernur Aceh memastikan bahwa ketersediaan logistik masih aman dan mencukupi hingga memasuki bulan Ramadan. Pemerintah terus memantau distribusi bantuan agar kebutuhan dasar warga terdampak tetap terpenuhi.
“Kebutuhan para pengungsi Alhamdulillah mencukupi sampai bulan puasa,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Mualem juga menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah membantu penanganan bencana, salah satunya Yayasan Buddha Tzu Chi yang berkontribusi dalam penyediaan hunian bagi warga terdampak.
“Alhamdulillah, seperti yang sudah dibantu, kami ucapkan terima kasih,” ucapnya.
Selain dukungan dari lembaga kemanusiaan, pemerintah pusat juga mulai mengambil peran aktif dalam penyediaan hunian sementara bagi korban bencana. Program pembangunan rumah sementara tersebut telah berjalan di sejumlah wilayah yang terdampak cukup parah.
“Untuk hunian sementara, pemerintah pusat sudah mulai mengambil tindakan dan memberikan bantuan rumah sementara,” jelas Mualem.
Ia menambahkan, pembangunan hunian sementara telah dimulai di beberapa kabupaten, di antaranya Aceh Tamiang, Aceh Utara, dan Aceh Timur. Pemerintah Aceh berharap langkah rehabilitasi dan rekonstruksi ini dapat mempercepat pemulihan kehidupan masyarakat serta mengembalikan aktivitas ekonomi dan sosial warga secara bertahap.(**)









