ASN Pemerintah Aceh Bersatu untuk Kemanusiaan, Bergerak Massal Pulihkan Aceh Tamiang Pasca Bencana

Pemerintah Aceh18 Dilihat

ACEH TAMIANG – Solidaritas dan semangat gotong royong Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Aceh kembali diuji dan dibuktikan. Pasca bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Aceh Tamiang, ASN Pemerintah Aceh turun langsung ke lapangan dalam aksi kemanusiaan bertajuk “ASN Pemerintah Aceh Bersatu untuk Kemanusiaan”.

Aksi sosial berskala massal ini akan berlangsung selama dua hari, 29–30 Desember 2025, sebagai bagian dari upaya percepatan pemulihan kehidupan masyarakat terdampak banjir dan bencana iklim ekstrem yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.

Melalui kegiatan ini, ASN tidak hanya hadir sebagai pelaksana kebijakan di balik meja birokrasi, tetapi juga sebagai relawan kemanusiaan yang bekerja langsung bersama masyarakat. Gotong royong massal ini menjadi simbol kepedulian sosial sekaligus tanggung jawab moral ASN terhadap rakyat yang sedang mengalami masa sulit.

Fokus Pemulihan Fasilitas Publik dan Pelayanan Dasar

Kegiatan gotong royong difokuskan pada pembersihan dan pemulihan sejumlah fasilitas publik vital di Aceh Tamiang. Di antaranya meliputi tempat ibadah, gedung sekolah, kantor pemerintahan, kantor kesehatan, hingga kantor pelayanan publik yang terdampak lumpur, sampah, dan material banjir.

Langkah ini dinilai krusial untuk memastikan aktivitas masyarakat dan pelayanan pemerintahan dapat kembali berjalan normal secepat mungkin. Dengan fasilitas publik yang bersih dan berfungsi kembali, roda kehidupan sosial, pendidikan, dan kesehatan diharapkan segera pulih.

Sinergi Lintas SKPA, Kerja Nyata untuk Rakyat

Aksi kemanusiaan ini melibatkan berbagai Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA). Koordinasi kegiatan berada di bawah Sahli PKP, dengan Satpol PP dan Pengairan sebagai penanggung jawab lapangan.

Sejumlah SKPA turut ambil bagian sebagai anggota, di antaranya DPMG, Biro Isra, BPKA, Arpus, DPMPTSP, Biro Ekonomi, Nakertrans, BKA, BRA, Dishub, KKW, dan Dinkes. Keterlibatan lintas instansi ini mencerminkan kuatnya sinergi dan komitmen Pemerintah Aceh dalam merespons bencana secara kolektif dan terkoordinasi.

Perlengkapan Mandiri, Semangat Tanpa Batas

Para ASN yang terlibat dalam kegiatan ini diwajibkan membawa alat kurve (kerja bakti) secara mandiri, mulai dari masker, sepatu lumpur, sarung tangan, cangkul, skop, sapu, pangki, ember, timba, hingga kereta sorong. Obat-obatan P3K juga disiapkan untuk menjaga keselamatan para relawan selama bertugas di lapangan.

Dengan perlengkapan sederhana namun semangat yang besar, para ASN bekerja bahu-membahu membersihkan lumpur, mengangkut sampah, dan menata kembali fasilitas umum yang rusak akibat terjangan banjir.

Wujud Kepedulian dan Tanggung Jawab Sosial ASN

Aksi “ASN Pemerintah Aceh Bersatu untuk Kemanusiaan” bukan sekadar kegiatan simbolik, melainkan wujud nyata kepedulian dan empati terhadap penderitaan masyarakat. Kehadiran ASN di tengah warga terdampak diharapkan mampu memberikan semangat, harapan, serta mempercepat proses pemulihan pasca bencana.

Melalui aksi nyata ini, Pemerintah Aceh menegaskan komitmennya untuk selalu hadir bersama rakyat, terutama di saat-saat sulit. Gotong royong, kebersamaan, dan nilai kemanusiaan kembali menjadi fondasi utama dalam membangun Aceh yang tangguh menghadapi bencana.

Dengan kolaborasi semua pihak, pemulihan Aceh Tamiang diharapkan dapat berjalan lebih cepat, terarah, dan berkelanjutan—menuju kehidupan masyarakat yang kembali normal dan lebih kuat dari sebelumnya.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *