214 Personel TNI–Polri Amankan Jalur Banda Aceh–Medan, Cegah Aksi Konvoi Kibarkan Bendera GAM

Kodam IM11 Dilihat

Lhoksukon – Sebanyak 214 personel gabungan TNI dan Polri diterjunkan untuk melakukan pengamanan dan penertiban terhadap aksi konvoi sekelompok orang yang mengibarkan bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Jalan Lintas Banda Aceh–Medan, tepatnya di wilayah Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh.

Kegiatan pengamanan ini dilakukan sebagai langkah preventif untuk menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Aceh. Hal tersebut disampaikan dalam keterangan resmi Penerangan Kodam Iskandar Muda (Penkodam IM) yang dirilis pada Jumat, 26 Desember.

Menurut Penkodam IM, pengerahan ratusan personel gabungan tersebut merupakan bagian dari upaya aparat negara dalam mencegah munculnya aktivitas-aktivitas yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan, khususnya di jalur strategis yang menghubungkan Banda Aceh dengan Medan.

Pengamanan ini dipimpin langsung oleh Dandim 0103/Aceh Utara Letkol Arh Jamal Dani Arifin bersama Kapolres Lhokseumawe AKBP Ahzan, dengan melibatkan unsur TNI dan Polri yang disiagakan di sejumlah titik rawan.

Sejak Kamis sore (25/12), personel gabungan telah disebar di kawasan perbatasan antara Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Bireuen. Aparat melakukan pengaturan lalu lintas sekaligus pemeriksaan kendaraan secara persuasif terhadap rombongan konvoi yang melintas.

Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk memastikan tidak terdapat atribut, simbol, maupun barang-barang tertentu yang dapat memicu ketegangan sosial atau mengganggu situasi keamanan di tengah masyarakat. Aparat menegaskan bahwa seluruh langkah dilakukan dengan pendekatan humanis dan mengedepankan dialog.

Namun, pada malam hari, saat pemeriksaan dilakukan terhadap sejumlah kendaraan rombongan konvoi yang datang dari Kabupaten Pidie, sempat terjadi kesalahpahaman. Situasi tersebut diperkeruh oleh adanya provokasi, sehingga memicu gesekan antara petugas keamanan dan massa konvoi.

Meski demikian, Penkodam IM menyebutkan bahwa aparat gabungan bergerak cepat melakukan langkah-langkah pengendalian di lapangan. Melalui pendekatan persuasif dan komunikasi yang intensif, situasi yang sempat memanas berhasil dikendalikan.

“Petugas segera melakukan pengamanan dan pendekatan dialogis sehingga kondisi dapat kembali kondusif dan tidak berkembang menjadi konflik yang lebih luas,” demikian keterangan Penkodam IM.

Sebagai bagian dari upaya penyelesaian secara damai, pada Jumat (26/12) dini hari dilakukan mediasi antara pimpinan aparat gabungan dengan koordinator rombongan konvoi, Azillul Nazima Tiro. Mediasi berlangsung dalam suasana kekeluargaan dan mengedepankan prinsip saling memahami.

Hasil mediasi tersebut menghasilkan kesepakatan damai. Kedua belah pihak sepakat untuk mengakhiri permasalahan tanpa adanya tuntutan hukum di kemudian hari. Koordinator rombongan konvoi juga menyampaikan klarifikasi serta permohonan maaf atas kesalahpahaman yang terjadi selama proses pemeriksaan di lapangan.

Dalam pernyataannya, aparat gabungan menegaskan komitmennya untuk terus menjaga keamanan dan ketertiban di Aceh, dengan tetap mengedepankan pendekatan persuasif, dialog, serta menghormati nilai-nilai kearifan lokal.

Penkodam IM juga mengimbau seluruh elemen masyarakat agar menjaga situasi tetap kondusif, tidak mudah terprovokasi, serta bersama-sama mendukung terciptanya keamanan dan kedamaian di Bumi Serambi Mekkah.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *