Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Ali Imran Tegas Bubarkan Aksi Pembawa Bendera GAM di Lhokseumawe, Diduga Provokator Bawa Pistol dan Rencong

Breakingnews15 Dilihat

LHOKSEUMAWE – Pimpinan TNI Komando Resor Militer (Danrem) 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran, bertindak tegas sekaligus terukur dengan membubarkan sekelompok orang yang membawa simbol dan bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di jalan nasional lintas Banda Aceh–Medan, tepatnya di Simpang Kandang, Gampong Meunasah Mee, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, pada (hari/tanggal).

Aksi kelompok tersebut sempat mengundang perhatian publik karena dilakukan di badan jalan nasional. Sejumlah orang terlihat memegang kain dan spanduk menyerupai simbol GAM, sambil meneriakkan kata “Merdeka”. Akibatnya, arus lalu lintas sempat tersendat dan mengganggu aktivitas pengguna jalan yang melintas di jalur vital tersebut.

Mengetahui situasi tersebut, Kolonel Inf Ali Imran, yang dikenal sebagai putra Aceh, turun langsung ke lokasi bersama jajaran prajurit TNI. Kehadiran Danrem secara langsung menjadi kunci dalam meredam situasi yang sempat memanas, sekaligus mencegah potensi konflik yang lebih luas.

Meski sempat terjadi ketegangan, aksi tersebut berhasil dibubarkan tanpa kekerasan. Pendekatan persuasif dan dialog yang dilakukan TNI di bawah kendali Danrem Ali Imran terbukti efektif. Satu per satu anggota kelompok akhirnya menghentikan aksinya.

Lucuti Bendera GAM Secara Persuasif

Di bawah kepemimpinan perwira TNI lulusan Kopassus tersebut, spanduk dan kain umbul-umbul yang menyerupai bendera GAM berhasil dilucuti. Menariknya, seluruh atribut tersebut diserahkan secara sukarela oleh kelompok massa, tanpa adanya tindakan represif dari aparat.

Tak berselang lama, puluhan orang dalam kelompok tersebut membubarkan diri, dan situasi kembali kondusif. Arus lalu lintas yang sebelumnya tersendat kembali normal.

Cara pembubaran aksi yang dilakukan TNI menuai apresiasi dari masyarakat sekitar. Tidak ada kekerasan, tidak ada bentrokan, seluruh proses berjalan dengan komunikasi dan pengendalian emosi yang baik.

“Langkah Danrem dan prajurit TNI sudah tepat. Tidak anarkis, tapi tegas,” ujar salah seorang warga yang menyaksikan langsung kejadian tersebut.

Diduga Provokator Bawa Pistol dan Rencong

Namun di tengah proses pembubaran, aparat TNI mengamankan seorang pria yang diduga sebagai provokator. Pria tersebut terlihat membawa sebuah tas yang mencurigakan dan sebelumnya sempat memprovokasi massa untuk melawan aparat.

Saat prajurit TNI mendekat dan berupaya menghentikan aksinya, pria tersebut sempat berusaha melarikan diri. Berkat kesigapan aparat dan bantuan warga setempat, pelaku berhasil ditahan dan diamankan.

Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap tas yang disandang di dada pelaku, petugas menemukan satu pucuk senjata api jenis pistol serta senjata tajam berupa pisau rencong. Temuan ini sontak meningkatkan kewaspadaan aparat karena berpotensi membahayakan keselamatan umum.

Pelaku bersama barang bukti senjata api dan senjata tajam tersebut langsung diserahkan oleh pihak TNI kepada kepolisian yang turut berada di lokasi untuk dilakukan proses hukum lebih lanjut sesuai ketentuan yang berlaku.

Warga: Bukan Orang Setempat

Sejumlah warga Meunasah Mee menyebutkan bahwa kelompok pembawa atribut GAM tersebut bukan berasal dari lingkungan setempat. Warga mengaku terkejut dengan aksi yang terjadi secara tiba-tiba di wilayah mereka.

“Sejak pagi tidak ada tanda-tanda. Mereka datang, buat aksi, lalu dibubarkan. Sepertinya bukan orang sini,” ujar seorang tokoh masyarakat setempat.

Pembubaran aksi ini sekaligus menunjukkan komitmen TNI dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di Aceh, serta memastikan bahwa ruang publik tidak digunakan untuk aktivitas yang berpotensi memicu konflik atau mengganggu ketenteraman masyarakat.

Hingga berita ini diturunkan, situasi di lokasi kejadian terpantau aman dan kondusif, sementara aparat keamanan terus melakukan pendalaman terkait motif dan jaringan kelompok tersebut.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *