Jakarta – Prestasi gemilang berhasil ditorehkan oleh Gampong Lubok Batee di kancah nasional. Desa yang dikenal sebagai Kampung Pancasila perwakilan Kodim 0101/Kota Banda Aceh, Kodam Iskandar Muda, ini secara resmi dinobatkan sebagai Juara Pertama Kategori Pembinaan Perlawanan Rakyat (Wanra) pada ajang prestisius Penghargaan Kasad Tahun 2025.
Acara penganugerahan tersebut berlangsung dengan penuh khidmat di Aula Jenderal Besar A.H. Nasution, Lantai 3, Mabesad, Jakarta Pusat. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc., dan dihadiri oleh jajaran petinggi TNI AD serta perwakilan daerah dari seluruh penjuru tanah air.
Penghargaan ini menjadi bukti otentik atas keberhasilan Gampong Lubok Batee dalam mengimplementasikan pembinaan teritorial dan pemberdayaan masyarakat. Sebagai Kampung Pancasila, Lubok Batee dianggap melampaui standar dalam membina unsur perlawanan rakyat (Wanra) yang disiplin, berdedikasi, dan memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi.
Penyerahan piala dan piagam penghargaan pada Katergori Pembinaan Wanra diberikan oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad), Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa. Keberhasilan ini tidak hanya membawa kebanggaan bagi warga desa, tetapi juga mengharumkan nama Kodam Iskandar Muda di tingkat nasional.
Kemenangan Gampong Lubok Batee menjadi sinyal positif bahwa sinergi antara aparat teritorial dan masyarakat di Aceh berjalan sangat harmonis. Pembinaan yang dilakukan oleh Kodim 0101/Kota Banda Aceh mampu mentransformasi semangat gotong royong warga menjadi kekuatan pertahanan wilayah yang mandiri dan terorganisir dengan baik.
“Prestasi ini adalah hasil kerja keras kolektif. Gampong Lubok Batee telah membuktikan bahwa nilai-nilai Pancasila dan semangat bela negara bukan sekadar teori, melainkan nafas kehidupan sehari-hari masyarakatnya,” ujar Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0101/KBA Letkol Inf Muhsin, S.Ag., M.A.P yang hadir mewakili Dandim 0101/KBA.
Dengan diraihnya juara pertama ini, Gampong Lubok Batee kini menjadi role model nasional bagi desa-desa lain dalam hal pembinaan Wanra. Keberhasilan ini diharapkan dapat memotivasi seluruh Gampong di Aceh dan wilayah lain di Indonesia untuk terus memperkuat ketahanan wilayah melalui pendekatan yang humanis dan kolaboratif.
