Aceh Tamiang Lumpuh Total: Warga Menyebut Kondisi Seperti “Kota Zombie”

Aceh Tamiang136 Dilihat

Aceh Tamiang – Kabupaten Aceh Tamiang menjadi salah satu daerah yang paling parah terdampak banjir bandang dan longsor yang melanda wilayah Sumatra pada Rabu (26/11). Hingga sembilan hari setelah bencana, tidak ada bantuan yang mencapai sebagian wilayah terdampak. Warga masih terisolasi tanpa air bersih, tanpa listrik, dan tanpa jaringan komunikasi.

Di Kampung Dalam, Kecamatan Karang Baru, suasana kota digambarkan warga seperti hidup di “kota zombie”. Arif, salah satu warga setempat, menyampaikan bahwa kondisi lingkungan benar-benar porak-poranda dan aroma bangkai tercium di hampir setiap sudut.

Seluruh akses jalan rusak berat, tertutup lumpur hingga setebal 50 sentimeter. Air sisa banjir masih menggenang di beberapa titik. Tak sedikit mobil ditemukan dalam keadaan terbalik atau tercebur ke parit. Rumah-rumah warga pun tidak lagi utuh—ada yang roboh, atap bolong, tembok miring, pagar jebol, bahkan pintu dan jendela yang copot dihantam derasnya arus banjir.

Di pinggir jalan, ranting pohon dan puing-puing bercampur dengan barang-barang rumah tangga yang hancur. Hewan ternak seperti sapi dan kambing milik warga banyak ditemukan mati dan dibiarkan tergeletak begitu saja.

“Bau bangkai tercium sekali. Mungkin juga ada mayat manusia di bawah reruntuhan, cuma tidak terlihat, tapi baunya ada,” ujar Arif.

Ia menggambarkan warga kini hanya fokus mencari makanan dan air untuk bertahan hidup. Wajah-wajah penuh lumpur, kebingungan, dan kelelahan tampak di jalanan.

“Seperti kota mati. Orang bilang kayak kota zombie,” katanya.

Kondisi yang terus memburuk membuat warga mendesak pemerintah bergerak cepat mengirimkan bantuan dan membuka akses menuju wilayah-wilayah yang masih terisolir.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *