Bekangdam Iskandar muda didirikan dapur umum untuk korban Banjir Aceh

Kodam IM12 Dilihat

Banda Aceh – Upaya penanganan pascabencana banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah Aceh terus dilakukan secara intensif oleh jajaran Kodam Iskandar Muda. Sebagai bentuk kepedulian sekaligus respon cepat terhadap kondisi darurat, Satuan Perbekalan dan Angkutan Kodam Iskandar Muda (Bekangdam IM) mendirikan dapur lapangan di empat titik lokasi pengungsian pada Kamis (4/12/25). Kehadiran dapur lapangan ini menjadi komponen penting dalam memastikan kebutuhan pangan masyarakat yang terdampak dapat terpenuhi secara layak di tengah situasi yang serba terbatas.

Dapur lapangan Bekangdam IM beroperasi penuh setiap hari dengan menyiapkan tiga kali makan bagi para pengungsi dan warga yang terdampak bencana. Lokasi penyaluran bantuan tersebar di beberapa wilayah yang mengalami dampak cukup parah, yakni di Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen dengan total dukungan 2.350 bungkus makanan, Kabupaten Pidie Jaya dengan 2.450 bungkus, Desa Kubu Kecamatan Peusangan Siblah Krueng Kabupaten Bireuen dengan 2.500 bungkus, serta Gardu Induk PLN Bayu Lhokseumawe yang menerima 1.750 bungkus makanan siap santap. Seluruh bantuan ini disalurkan langsung kepada masyarakat yang menghadapi kesulitan logistik akibat terputusnya akses jalan maupun masih tingginya genangan air di sejumlah titik.

Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda, Mayor Jenderal TNI Joko Hadi Susilo, S.I.P., menyampaikan apresiasi atas kesiapsiagaan serta kecepatan jajaran Bekangdam IM dalam mengoperasikan dapur lapangan tersebut. Beliau menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan dasar, khususnya makanan, merupakan hal yang sangat penting dalam situasi darurat, di mana masyarakat kehilangan akses terhadap sumber daya pokok dan membutuhkan dukungan segera.

Pangdam IM menuturkan bahwa keberadaan dapur lapangan tidak hanya bertujuan menyediakan konsumsi untuk para pengungsi, tetapi juga mencerminkan kehadiran nyata TNI sebagai bagian dari solusi bagi masyarakat yang sedang mengalami masa-masa sulit. Menurutnya, prajurit Kodam Iskandar Muda harus senantiasa sigap, responsif, dan berada di garis depan untuk membantu masyarakat kapan pun bencana terjadi.

Beliau juga menekankan pentingnya kerja sama antara TNI, pemerintah daerah, BPBD, relawan, dan seluruh stakeholder terkait agar penanganan tanggap darurat dapat berjalan lebih cepat, terarah, dan menyeluruh. Sinergi tersebut dinilai sangat penting untuk memastikan setiap warga terdampak mendapatkan bantuan yang memadai tanpa ada yang terlewat.

Mayjen TNI Joko Hadi Susilo berharap proses pemulihan pascabencana dapat berlangsung optimal sehingga aktivitas masyarakat segera kembali normal. Beliau mengimbau seluruh warga untuk tetap meningkatkan kewaspadaan mengingat curah hujan yang masih berpotensi tinggi di beberapa daerah dan berisiko memicu banjir atau longsor susulan.

Pangdam IM memastikan bahwa Kodam Iskandar Muda akan terus memantau kondisi di lapangan dan siap mengerahkan tambahan personel serta peralatan apabila situasi membutuhkan, sebagai wujud komitmen TNI dalam membantu meringankan beban masyarakat Aceh yang terdampak bencana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *