Jakarta – Pengurus Kerukunan Keluarga Aceh Rayeuk (KEKAR) – Jakarta menyalurkan bantuan sebesar Rp 50 juta untuk mendukung penanganan bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh dan Sumatera. Dana tersebut diserahkan melalui Pengurus dan Satgas Bencana Aceh Taman Iskandar Muda (TIM) sebagai lembaga yang sejak awal terlibat dalam penanganan lapangan.
Penyerahan berlangsung pada Rabu, 4 Desember 2025, dan dilakukan secara langsung oleh Ketua Umum KEKAR, Ir. Sanusi Hasyim, MM, didampingi Bendahara Umum KeKAR, Idrus Mahmudi. Donasi diterima oleh Ketua Umum PP TIM, Ir. Muslim Armas, serta Ketua Satgas Bencana Aceh, H. Iskandar Ali, bersama Sekretaris Umum dan Bendahara TIM di Wisma Taman Iskandar Muda – Jl. Perahu, Guntur, Setiabudi – Jakarta Selatan.
Menurut Sanusi Hasyim, dana bantuan tersebut dihimpun oleh KEKAR dari berbagai sumber, dengan kontribusi utama berasal dari anggota KEKAR Jakarta. Pengumpulan dilakukan secara internal dan bertahap sejak meningkatnya laporan kerusakan dampak banjir dan longsor.
“KEKAR di Jakarta merespons cepat situasi yang terjadi di Aceh dan Sumatera. Setelah menerima laporan kerusakan dan hambatan distribusi di beberapa wilayah, pengurus memutuskan untuk melakukan pengumpulan dana,” kata Sanusi.
Penerimaan dan koordinasi penyaluran dilakukan oleh TIM yang memiliki jaringan relawan di berbagai wilayah Aceh. Ketua Umum PP TIM, Muslim Armas, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan mekanisme pendistribusian bantuan untuk mendukung logistik, layanan darurat, dan mobilisasi relawan, terutama di daerah yang masih sulit dijangkau melalui jalur darat.
H. Iskandar Ali selaku tokoh Aceh Besar yang berdomisili di Jakarta dan Ketua Satgas Bencana Aceh menjelaskan bahwa bantuan dana ditempatkan dalam pos anggaran cepat tanggap Satgas TIM agar dapat digunakan sesuai kondisi lapangan. Beberapa wilayah seperti Aceh Tengah, Bener Meriah, Pidie, dan Aceh Tamiang masih dilaporkan mengalami keterlambatan distribusi akibat kerusakan jalan dan jembatan.
Bencana banjir dan longsor yang terjadi sejak akhir November 2025 menyebabkan ribuan warga mengungsi, memutus akses antar-kabupaten, serta merusak infrastruktur strategis seperti jembatan penghubung dan jalur distribusi bahan bakar. Di sejumlah titik, upaya evakuasi dilakukan dengan perahu karet dan jalur alternatif karena tinggi muka air belum sepenuhnya surut.
Penyerahan bantuan Rp 50 juta ini menjadi bagian dari rangkaian dukungan masyarakat Aceh di perantauan terhadap kondisi darurat yang sedang berlangsung. Proses penyaluran lebih lanjut akan dikoordinasikan oleh TIM sesuai hasil asesmen kebutuhan lapangan.
“Walaupun Aceh Besar tidak terdampak parah, solidaritas sesama warga Aceh tetap menjadi prioritas. KEKAR merespons cepat situasi yang terjadi di Aceh dan Sumatera,” tutup Sanusi.












