Tabungan Bertahun-tahun Lenyap, Warga Banda Aceh Jadi Korban Penipuan Mobil di Facebook Rp 66 Juta

Breakingnews18 Dilihat

BANDA ACEH – Niat hati ingin membeli mobil untuk menunjang aktivitas keluarga dan pendidikan anak, seorang warga Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh, berinisial IRP (33), justru harus menelan pil pahit setelah menjadi korban penipuan jual beli mobil secara online.

Korban kehilangan uang sebesar Rp 66 juta, hasil jerih payah yang ia dan keluarganya kumpulkan selama bertahun-tahun. Seperti dilansir Serambinews.com, Peristiwa memilukan itu terjadi pada Sabtu, 8 November 2025, bermula dari sebuah iklan mobil bekas yang ditawarkan melalui platform Facebook.

Di sana, korban melihat unggahan sebuah akun yang mengaku sebagai showroom mobil ternama. Tergiur dengan harga yang tampak menarik, IRP pun mencoba menghubungi akun tersebut untuk menanyakan detail kendaraan. “Uang itu hasil tabungan keluarga selama bertahun-tahun. Saya ingin membelikan mobil untuk membantu aktivitas anak sekolah dan mendukung usaha kami,” ujar IRP dengan nada sedih, Minggu (9/11).

Korban menceritakan, pelaku dengan lihai mengirimkan berbagai foto kendaraan dan dokumen pendukung yang tampak meyakinkan. Bahkan, pelaku mengaku memiliki usaha jual beli mobil resmi dan menggunakan identitas orang lain untuk memperkuat tipu muslihatnya.

Melalui percakapan via WhatsApp, keduanya bernegosiasi. Harga mobil Toyota Avanza tahun 2013 yang awalnya dibanderol Rp 95 juta berhasil diturunkan hingga menjadi Rp 65 juta.

Korban yang percaya dengan penjelasan pelaku pun sepakat untuk melakukan pembelian. Tahap pertama, pelaku meminta uang muka (DP) sebesar Rp 10 juta yang dikirim melalui QRIS. Tidak lama berselang, IRP kembali mentransfer Rp 25 juta ke rekening pelaku pada malam harinya.

Keesokan hari, korban menyelesaikan pelunasan dan biaya pengiriman sebesar Rp 1 juta. Namun, setelah uang ditransfer seluruhnya, komunikasi mendadak terputus. Nomor WhatsApp pelaku tidak bisa lagi dihubungi, dan akun Facebook-nya pun menghilang.

Mobil yang dijanjikan tak pernah dikirim hingga kini. “Keluarga kami sempat bertanya kapan mobilnya datang. Saya hanya bisa diam, rasanya hancur melihat mereka kecewa,” tutur IRP lirih.

Tragedi ini bukan hanya menyebabkan kerugian finansial besar, tetapi juga meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban. Istri IRP turut berjuang menabung dari hasil usaha rumah tangga, sementara sang anak begitu gembira menanti mobil yang diharapkan bisa membantu kegiatan sekolah.

Kini, semua harapan itu sirna dalam sekejap. Korban yang sadar telah menjadi korban penipuan akhirnya melaporkan kasus tersebut ke Polda Aceh untuk diproses secara hukum. Ia berharap pihak kepolisian dapat segera mengusut tuntas para pelaku dan menindak tegas jaringan penipuan yang memanfaatkan platform media sosial untuk menipu masyarakat.

“Saya hanya ingin keadilan. Uang itu hasil kerja keras kami, bukan jumlah yang kecil,” ujarnya penuh harap. Kasus ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat untuk selalu berhati-hati terhadap tawaran jual beli di media sosial, terutama yang menawarkan harga jauh di bawah pasaran. Pastikan selalu melakukan verifikasi langsung, mengecek identitas penjual, dan transaksi di tempat resmi untuk menghindari jebakan penipuan serupa.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *