BI Ajak Ibu PKK Aceh Besar Masak Cerdas untuk Kendalikan Inflasi Pangan

Ekonomi27 Dilihat

Aceh Besar – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Aceh berkolaborasi dengan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Aceh Besar menyelenggarakan kegiatan Cooking Class Dapur Cerdas Inflasi di Kedai Kopi Barika, Kabupaten Aceh Besar, Kamis (30/10).

Kegiatan ini diikuti sekitar 48 peserta dari kalangan ibu-ibu PKK dan dibuka oleh Analis Tim Implementasi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah (KEKDA) BI Provinsi Aceh, Daffa Ammarul M.S. Turut hadir Wakil Ketua I TP PKK Kabupaten Aceh Besar, Nurul Fazli Syukri, S.Ag, beserta anggota PKK lainnya.

Cooking class tersebut dipandu oleh Assistant Executive Chef Hermes Palace Hotel, Chef Muhammad Idris, yang mendemonstrasikan cara memasak Ikan Kakap Masak Merah khas Aceh menggunakan bumbu cabai bubuk serta bahan pangan lokal yang hemat, bergizi, dan tahan lama.

 

Strategi BI Edukasi Masyarakat Lewat Dapur Cerdas Inflasi

Dalam sambutannya, Daffa Ammarul menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi komunikasi dalam pelaksanaan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

“Melalui Cooking Class Dapur Cerdas Inflasi, kami ingin menyampaikan pesan bahwa dalam menghadapi fluktuasi harga pangan, ibu-ibu berperan penting untuk menjadi bagian dari solusi—dengan berbelanja bijak, memasak kreatif, dan memanfaatkan bahan lokal secara cerdas,” ujar Daffa.

 

Ia menekankan bahwa pengendalian inflasi pangan merupakan tanggung jawab bersama, karena bahan pangan seperti cabai, bawang merah, dan tomat merupakan komoditas bergejolak (volatile foods) yang kerap menyumbang inflasi di Aceh.

“Masakan tidak selalu harus menggunakan cabai segar. Bisa diganti dengan cabai kering, bubuk, atau pasta yang hemat, awet, serta tetap sehat dan lezat. Cara ini dapat menekan permintaan terhadap cabai segar saat harga naik, sehingga turut menjaga stabilitas harga di pasar,” tambah Daffa.

 

 

Empat Langkah Belanja Bijak

Dalam kegiatan tersebut, BI juga mengampanyekan empat Langkah Belanja Bijak kepada para peserta, yaitu:

1. Bijak Membeli – belilah sesuai kebutuhan, tidak berlebihan.

2. Bijak Memilih – utamakan pangan lokal dan bumbu olahan yang awet serta hemat.

3. Bijak Konsumsi – hindari pemborosan pangan, pastikan tidak ada makanan terbuang.

4. Bijak Bertransaksi – cintai dan pahami Rupiah dengan membiasakan transaksi non-tunai melalui QRIS, yang Cepat, Mudah, Murah, Aman, dan Handal (Cemumuah).

 

 

PKK Apresiasi Langkah Edukatif BI

Sementara itu, Wakil Ketua I TP PKK Kabupaten Aceh Besar, Nurul Fazli Syukri, S.Ag, menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia atas inisiatif mengedukasi masyarakat melalui kegiatan yang sederhana namun berdampak besar.

“Cooking class ini menjadi dorongan bagi ibu-ibu untuk memahami bahwa mereka bisa menyajikan masakan lezat sekaligus berperan menjaga stabilitas ekonomi rumah tangga,” ujarnya.

 

Nurul menilai program Dapur Cerdas Inflasi sejalan dengan Program Pokok PKK, khususnya dalam bidang pangan, kesehatan, dan ekonomi keluarga. Ia juga mendorong masyarakat untuk menanam cabai di pekarangan rumah, membuat stok cabai kering atau bubuk saat harga turun, serta membeli produk lokal secukupnya.

 

Kolaborasi untuk Ketahanan Pangan

Melalui pendekatan edukatif dan kolaboratif, kegiatan Dapur Cerdas Inflasi menjadi salah satu bentuk sinergi antara Bank Indonesia Provinsi Aceh dan TP PKK Aceh Besar dalam membangun kesadaran bahwa pengendalian inflasi bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi seluruh lapisan masyarakat.

Peran ibu rumah tangga yang bijak dan kreatif di dapur menjadi bagian penting dalam menjaga stabilitas harga pangan dan ketahanan ekonomi keluarga di Aceh. []

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *