Ratusan Tokoh dari 7 Kecamatan Bahas Pemekaran “Aceh Rayeuk” Bersama Tgk. Ahmada MZ dan H.T. Ibrahim

Aceh Besar36 Dilihat

Aceh Besar – Semangat memperjuangkan kesejahteraan dan pemerataan pembangunan kembali menggema di Aceh Besar. Ratusan tokoh masyarakat dari tujuh kecamatan menghadiri Rembuk Pemekaran Aceh Rayeuk, yang digelar dalam rangka reses anggota DPD/MPR RI Tgk. Ahmada MZ bersama anggota DPR RI H.T. Ibrahim, SE, MM, Jumat malam (17/10/2025).

Acara yang berlangsung di salah satu aula di kawasan Aceh Besar itu dihadiri para tokoh dari Kecamatan Darussalam, Blang Bintang, Kuta Baro, Ingin Jaya, Krueng Barona Jaya, Baitussalam, dan Masjid Raya. Mereka hadir untuk menyampaikan aspirasi dan berdiskusi langsung terkait rencana pemekaran wilayah Aceh Besar menjadi daerah otonom baru yang diusulkan dengan nama “Aceh Rayeuk”.

Dalam sambutannya, Tgk. Ahmada MZ menegaskan bahwa pemekaran wilayah bukanlah semata urusan politik, melainkan langkah strategis untuk mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat. Ia menyebutkan, luasnya wilayah Aceh Besar serta perkembangan penduduk yang kian pesat membuat kebutuhan pemekaran menjadi sangat relevan.

“Pemekaran bukan untuk memecah belah, tetapi untuk mempercepat pemerataan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kita ingin agar pelayanan pemerintahan lebih dekat dan cepat dirasakan oleh masyarakat,” ujar Tgk. Ahmada.

Sementara itu, anggota DPR RI H.T. Ibrahim, SE, MM yang turut hadir dalam kesempatan tersebut menyatakan dukungan terhadap aspirasi masyarakat Aceh Besar. Menurutnya, langkah pemekaran daerah perlu dikaji secara matang agar membawa manfaat nyata bagi rakyat, bukan sekadar perubahan administratif semata.

“Kita mendukung setiap langkah yang membawa kemaslahatan bagi masyarakat. Namun, pemekaran harus disertai dengan perencanaan yang matang, baik dari segi kesiapan infrastruktur, sumber daya manusia, hingga kemampuan fiskal daerah. Dengan begitu, Aceh Rayeuk nantinya benar-benar mampu berdiri kokoh dan mandiri,” ujar H.T. Ibrahim.

Ia juga menambahkan, bahwa pemekaran dapat membuka peluang besar bagi generasi muda untuk berperan dalam pembangunan, memperluas lapangan kerja, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal. “Kita ingin anak-anak muda di wilayah ini punya ruang untuk tumbuh dan berkontribusi langsung bagi daerahnya sendiri,” tambahnya.

Para tokoh masyarakat yang hadir menyambut positif wacana tersebut. Mereka menilai, daerah-daerah yang tergabung dalam rencana Aceh Rayeuk memiliki potensi besar, baik di sektor pendidikan, pariwisata, pertanian, maupun ekonomi kreatif. Dukungan terhadap wacana pemekaran itu pun datang dari berbagai elemen, mulai dari ulama, tokoh adat, pemuda, hingga perangkat gampong.

Selain membahas potensi dan keuntungan pemekaran, forum tersebut juga menyoroti pentingnya kesiapan kelembagaan dan sinergi antara pemerintah kabupaten, provinsi, serta pemerintah pusat agar prosesnya berjalan sesuai regulasi.

Acara rembuk ini menjadi momentum penting bagi masyarakat tujuh kecamatan untuk menyatukan visi dalam mewujudkan pemerintahan yang lebih efektif dan dekat dengan rakyat. Tgk. Ahmada MZ menegaskan komitmennya untuk membawa suara masyarakat Aceh Besar ke tingkat nasional.

“Semua aspirasi hari ini akan kami bawa ke Senayan sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap rakyat Aceh Besar. Insya Allah, perjuangan ini akan terus kita lanjutkan bersama,” tutupnya disambut tepuk tangan peserta.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *