Wali Kota Illiza Sidak Pustu Pango Raya yang Tutup Saat Jam Layanan, Tegaskan Komitmen Pelayanan Kesehatan Tanpa Alasan

BANDA ACEH – Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, turun langsung ke lapangan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Puskesmas Pembantu (Pustu) Gampong Pango Raya, Kamis (16/10/2025) pagi. Sidak itu dilakukan menyusul laporan warga yang mengeluhkan layanan kesehatan di pustu tersebut sering tutup pada jam operasional, serta terbatasnya ketersediaan obat-obatan.

Illiza bersama Asisten Pemerintahan, Keistimewaan, dan Kesra, Bachtiar, serta Kepala Dinas Kesehatan Banda Aceh, Wahyudi, tiba di lokasi sekitar pukul 08.30 WIB. Namun, tak satu pun tenaga kesehatan terlihat bertugas di tempat. Pintu pelayanan masih terkunci, sementara warga yang hendak berobat tampak kecewa karena belum bisa dilayani.

“Laporan masyarakat ternyata benar adanya. Sekarang sudah pukul 8.30, tapi masih tutup. Padahal ini unit layanan dasar—ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat,” ujar Illiza dengan nada kecewa.

Di pintu depan Pustu Pango Raya, tertera jadwal operasional yang menunjukkan bahwa layanan seharusnya sudah dibuka sejak pukul 08.15 WIB setiap hari kecuali Ahad. “Selain kadang buka, kadang tutup, warga juga mengeluhkan stok obat yang terbatas di sini,” tambahnya.

Setelah menunggu sekitar 30 menit tanpa kepastian kedatangan petugas medis, Illiza kemudian bergerak ke Puskesmas Ulee Kareng yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi. Di sana, ia mendapat penjelasan dari pihak puskesmas bahwa tenaga kesehatan yang bertanggung jawab atas Pustu Pango Raya sedang dalam kondisi sakit-sakitan dan sudah berusia lanjut.

Mendengar hal itu, Illiza langsung memerintahkan Kadinkes untuk menambah tenaga kesehatan di Pustu Pango Raya.

“Minimal tempatkan satu orang lagi tenaga kesehatan dari PPPK kita di sana. Jangan sampai kondisi seperti ini menghambat akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan,” tegasnya.

Selain itu, Wali Kota juga menginstruksikan agar seluruh unit pelayanan kesehatan di Banda Aceh benar-benar beroperasi sesuai jadwal dan menjaga ketersediaan stok obat untuk kebutuhan dasar masyarakat.

“Ini soal tanggung jawab moral kita. Saya dipilih oleh masyarakat, dan kota ini adalah milik masyarakat. Sudah menjadi tugas saya memastikan pelayanan dasar, terutama kesehatan, dapat diakses dengan baik oleh seluruh warga,” ucap Illiza.

Sebelum meninggalkan lokasi, Illiza menyempatkan diri meninjau sejumlah fasilitas di Puskesmas Ulee Kareng. Ia berdialog langsung dengan pasien dan tenaga kesehatan untuk mendengarkan masukan seputar pelayanan yang diberikan.

Langkah cepat Wali Kota Banda Aceh ini mendapat apresiasi dari warga. Mereka berharap perhatian seperti ini terus berlanjut agar pelayanan publik, khususnya bidang kesehatan, dapat semakin baik dan merata di seluruh gampong di Banda Aceh(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *