Banda Aceh — Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial Aceh kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap para mantan kombatan dan keluarganya. Kali ini, Dinsos Aceh memfasilitasi penjemputan jenazah almarhum Tgk. Adam Malek bin Nurdin, seorang mantan kombatan Eks Tripoli (Libya) yang wafat di Jakarta.
Penjemputan jenazah dilakukan oleh Sub Koordinator PSKBS (Pelayanan Sosial Korban Bencana Sosial) Dinas Sosial Aceh, Fajri Musydan, SE, bersama sejumlah pihak terkait di Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, Kamis (16/10/2025).
Setibanya di Aceh, jenazah almarhum langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dibawa pulang ke kampung halamannya di Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie, guna dimakamkan secara layak di tanah kelahiran.
Wujud Kepedulian Pemerintah Aceh terhadap Pejuang Perdamaian
Fajri Musydan menyampaikan bahwa proses pemulangan jenazah ini merupakan bagian dari tanggung jawab moral dan sosial Pemerintah Aceh terhadap para mantan kombatan dan keluarga besar mereka yang pernah berjuang di masa konflik.
“Almarhum Tgk. Adam Malek bin Nurdin merupakan salah satu mantan kombatan Tripoli yang pernah menimba ilmu dan pengalaman militer di Libya pada masa perjuangan dahulu. Beliau wafat di Jakarta, dan atas arahan pimpinan, Dinas Sosial Aceh memfasilitasi pemulangan jenazah hingga tiba di kampung halaman,” ujarnya.
Fajri menambahkan, Dinas Sosial Aceh memiliki komitmen kuat untuk terus memberikan perhatian kepada para eks kombatan, korban konflik, serta keluarganya — baik dalam bentuk bantuan sosial, rehabilitasi, maupun pendampingan kemanusiaan.
“Ini bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi bentuk penghargaan atas jasa mereka di masa lalu. Pemerintah ingin memastikan bahwa setiap mantan kombatan yang berpulang tetap mendapatkan penghormatan terakhir yang layak,” tambahnya.
Almarhum Dikenal Sebagai Sosok yang Santun dan Berdedikasi
Almarhum Tgk. Adam Malek bin Nurdin dikenal di kalangan masyarakat sebagai sosok mualim (guru agama) yang aktif dalam kegiatan sosial dan dakwah di tempat tinggalnya. Setelah masa perjuangan, beliau memilih jalan dakwah dan pendidikan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.
Warga dan kerabat yang menerima kabar kepulangannya menyampaikan rasa duka mendalam sekaligus terima kasih kepada Pemerintah Aceh, khususnya Dinas Sosial, yang telah membantu proses pemulangan jenazah dari Jakarta ke Aceh.
“Kami sekeluarga berterima kasih kepada Pemerintah Aceh yang sudah peduli dan membantu kami dalam proses pemulangan jenazah abang kami. Semoga Allah membalas kebaikan ini,” ujar salah satu anggota keluarga almarhum di Bandara SIM.
Simbol Solidaritas dan Nilai Kemanusiaan
Penjemputan dan pemulangan jenazah mantan kombatan Eks Tripoli ini menjadi simbol bahwa semangat solidaritas dan nilai kemanusiaan tetap dijaga oleh Pemerintah Aceh pascaperdamaian.
Langkah Dinas Sosial Aceh tersebut sekaligus mencerminkan upaya pemerintah dalam memastikan bahwa tidak ada warga Aceh yang terabaikan, termasuk mereka yang telah berjasa di masa lalu.
Kegiatan ini juga menjadi pengingat bahwa perjalanan panjang menuju perdamaian Aceh tidak lepas dari kontribusi banyak pihak, termasuk para mantan kombatan yang kini telah kembali menjadi bagian penting dari masyarakat sipil.(**)