Baitul Mal Aceh Salurkan Rp 3,19 Miliar untuk Bantu 600 Penderita Kanker dan Penyakit Kronis di Seluruh Aceh

Pemerintah Aceh22 Dilihat

Banda Aceh – Sebanyak 600 penderita kanker, thalasemia, dan penyakit kronis lainnya di seluruh Aceh menerima bantuan biaya hidup dan transportasi dari Baitul Mal Aceh (BMA). Program kemanusiaan ini menjadi bentuk nyata kepedulian BMA terhadap masyarakat kurang mampu yang sedang berjuang melawan penyakit berat.

Hingga September 2025, total dana yang telah disalurkan mencapai Rp 3,19 miliar, terdiri atas Rp 2,7 miliar untuk biaya hidup dan Rp 499,7 juta untuk biaya transportasi selama menjalani pengobatan.

Anggota Badan BMA Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Mukhlis Sya’ya, mengatakan, program ini merupakan bentuk komitmen lembaganya dalam membantu mustahik yang membutuhkan perhatian khusus, terutama pasien yang harus menjalani perawatan rutin di rumah sakit, baik di dalam maupun luar daerah.

“Program ini bersifat berkelanjutan dan membutuhkan dukungan dana rutin setiap tahun. Namun, karena keterbatasan anggaran akibat menurunnya pendapatan zakat, kami hanya bisa menetapkan 600 penerima bantuan per tahun,” jelas Mukhlis, Kamis (16/10/2025).

Menurutnya, jumlah permohonan bantuan yang masuk ke BMA sebenarnya mencapai ribuan setiap tahun. Karena itu, ia mendorong Baitul Mal Kabupaten/Kota (BMK) agar ikut berperan aktif mengalokasikan anggaran serupa.

“Pendanaan bisa bersumber dari zakat maupun infak, tergantung kemampuan masing-masing daerah. Dengan begitu, lebih banyak mustahik yang bisa terbantu,” ujarnya.

Bantuan Disesuaikan dengan Kebutuhan Mustahik

Sementara itu, Plh. Kepala Sekretariat BMA, Didi Setiadi, menjelaskan, bantuan biaya hidup diberikan setiap bulan sebesar Rp 500 ribu per mustahik, sedangkan biaya transportasi ditanggung sesuai tarif Organda, dengan sistem pembayaran berdasarkan kebutuhan riil penerima bantuan.

“Pendapatan zakat BMA tahun ini memang menurun. Karena itu, penerima baru hanya bisa ditambahkan jika hasil monitoring menunjukkan ada mustahik yang meninggal dunia, tidak lagi menjalani perawatan rutin, atau dinyatakan sembuh,” terang Didi.

Ia juga mengingatkan agar penerima bantuan atau pihak keluarga bersikap jujur dan melapor jika kondisi sudah berubah, agar bantuan bisa segera dialihkan kepada pasien lain yang membutuhkan.

“Bantuan ini diharapkan tepat sasaran dan bermanfaat bagi mereka yang benar-benar membutuhkan. Kejujuran penerima menjadi kunci agar program ini bisa berjalan adil dan berkelanjutan,” tegasnya.

Program Berkelanjutan untuk Ringankan Beban Pasien

Program bantuan bagi penderita kanker dan penyakit kronis ini telah berjalan selama beberapa tahun dan menjadi salah satu program prioritas BMA dalam bidang pendistribusian zakat untuk sektor kesehatan dan kemanusiaan.

Melalui penyaluran ini, Baitul Mal Aceh berharap dapat membantu meringankan beban masyarakat yang tengah berjuang menghadapi penyakit serius, sekaligus memastikan dana zakat dan infak benar-benar menyentuh kelompok mustahik yang paling membutuhkan.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *