Aceh Tenggara – Dalam suasana penuh hikmah dan kekhusyukan, ratusan jamaah dan santri menghadiri Haul Abuya Tgk. Udin Syamsuddin ke-IX yang berlangsung di Dayah Badrul Ulum, Senin (13 Oktober 2025) atau bertepatan dengan 21 Rabiul Akhir 1447 H. Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk mengenang jasa dan keteladanan sang ulama besar yang telah banyak memberikan kontribusi dalam dakwah dan pendidikan Islam di Aceh Tenggara.
Acara yang mengangkat tema “Adalah Orang yang Bisa Mengisi Waktunya dengan Amal Sholeh” itu turut dihadiri oleh Anggota DPD RI/MPR RI asal Aceh, Tengku Ahmada MZ, yang juga dikenal sebagai tokoh muda religius dan pegiat sosial kemasyarakatan. Dalam sambutannya, Tgk. Ahmada MZ mengajak seluruh jamaah untuk menjadikan semangat perjuangan dan keikhlasan Abuya sebagai inspirasi dalam kehidupan sehari-hari.
“Ulama seperti Abuya Tgk. Udin Syamsuddin telah menunjukkan kepada kita semua bagaimana waktu hidup seharusnya diisi dengan amal shaleh, ilmu, dan pengabdian kepada umat. Beliau tidak hanya mendidik, tetapi juga menanamkan nilai keikhlasan dan tanggung jawab dalam beragama dan bermasyarakat,” ujar Tgk. Ahmada MZ.
Kegiatan haul tersebut diisi dengan berbagai rangkaian acara seperti pembacaan ayat suci Al-Qur’an, tausiah, zikir bersama, serta doa untuk almarhum. Para ulama dari berbagai dayah juga turut hadir, di antaranya Tgk. Muhammad Syarif (Pimpinan Dayah Rifqa Istiqamatuddin Sa’adatul Ma’arif), Tgk. Mukhtar Umar (Penasihat Ilmuan Dayah Badrul Ulum), Tgk. Muhaffad MZ (Pimpinan Dayah Darul Muarrif), dan Tgk. Muhammad MZ (Pimpinan Dayah Istiqamatuddin Darul Muarrif).
Dalam kesempatan itu, Tgk. Ahmada MZ menegaskan bahwa kehadiran ulama seperti Abuya adalah aset berharga bagi daerah dan bangsa. Menurutnya, ulama bukan hanya pencerah spiritual, tetapi juga penjaga moral masyarakat.
“Ulama adalah penerang jalan bagi umat. Jika kita ingin negeri ini berkah dan damai, maka kita harus menghormati dan meneruskan perjuangan para ulama dengan menjaga nilai-nilai kebaikan dan persaudaraan,” tambahnya.
Acara berlangsung dengan khidmat dan diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh para tuan guru. Para jamaah tampak larut dalam suasana haru, mengenang sosok Abuya yang dikenal bersahaja, tegas dalam prinsip, namun lembut dalam dakwah.
Haul Abuya Tgk. Udin Syamsuddin ke-IX ini tidak hanya menjadi ajang mengenang tokoh ulama karismatik, tetapi juga momentum memperkuat silaturahmi antarulama, santri, dan masyarakat. Kegiatan seperti ini diharapkan dapat terus digelar setiap tahun sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan ilmu dan keteladanan yang beliau tinggalkan.(**)









