Jakarta – Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) sekaligus anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Tgk Ahmada, melaksanakan kunjungan kemanusiaan dengan menjenguk seorang pasien asal Aceh Besar yang tengah menjalani perawatan akibat penyakit bocor jantung di Jakarta.
Pasien tersebut merupakan warga Gampong Lampisang, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar. Untuk sementara, pasien bersama keluarga menempati Rumah Singgah Aafiyah yang berlokasi di kawasan Slipi, Jakarta Barat. Kunjungan Tgk Ahmada dilakukan pada Rabu (1/10/2025) malam.
Dalam kesempatan itu, Tgk Ahmada menyampaikan rasa empati dan dukungan moral kepada pasien serta keluarga. Ia berharap kehadirannya dapat memberikan semangat agar pasien tetap kuat menjalani proses pengobatan. Menurutnya, perhatian terhadap warga daerah yang sedang sakit di luar provinsi adalah bentuk kepedulian sosial yang tidak boleh diabaikan, terutama bagi masyarakat kecil yang sedang menghadapi ujian berat.
“Ini adalah bagian dari tanggung jawab moral kita bersama, agar masyarakat Aceh yang sedang sakit di rantau tidak merasa sendiri. Kehadiran kita sedikit banyak dapat memberi ketenangan bagi pasien dan keluarganya,” ungkap Tgk Ahmada saat kunjungan.
Selain memberikan dukungan moral, Tgk Ahmada juga menegaskan pentingnya peran rumah singgah bagi warga Aceh di Jakarta. Rumah Singgah Aafiyah, salah satunya, telah menjadi tempat penampungan dan penguatan bagi pasien dari berbagai daerah Aceh yang sedang menjalani pengobatan medis di ibu kota.
Kunjungan ini mencerminkan kepedulian nyata seorang senator terhadap konstituennya, sekaligus menunjukkan bahwa tugas wakil rakyat tidak hanya berhenti pada legislasi, pengawasan, dan penganggaran, tetapi juga menyentuh aspek sosial kemanusiaan di tengah masyarakat.
Masyarakat Aceh di Jakarta memberikan apresiasi atas kehadiran Tgk Ahmada yang dinilai membawa semangat solidaritas dan kepedulian. Dukungan semacam ini diharapkan dapat terus berlanjut sehingga pasien-pasien asal Aceh yang sedang dirawat di luar daerah tidak kehilangan harapan dan tetap mendapat perhatian.(**)