Banda Aceh – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Irwansyah, mendesak PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memberikan kompensasi kepada pelanggan akibat pemadaman listrik mendadak yang terjadi pada Senin (29/9/2025).
Menurutnya, pemadaman ini telah menimbulkan kerugian besar, terutama bagi pelaku usaha. Tanpa suplai listrik yang stabil, berbagai aktivitas warga terhenti.
“Karena pemadaman menimbulkan banyak kerugian bagi warga, apalagi pelaku usaha. Tanpa arus listrik yang stabil, aktivitas pun lumpuh,” ujar Irwansyah, Senin malam.
Ia menegaskan, kompensasi tersebut sudah diatur dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 27 Tahun 2017 tentang Tingkat Mutu Pelayanan dan Biaya yang Terkait dengan Penyaluran Tenaga Listrik oleh PLN.
Dampak ke UMKM dan Warga
Irwansyah menyoroti dampak besar pemadaman bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang sangat bergantung pada listrik dan rata-rata tidak memiliki genset.
“Ketika listrik padam, usaha mereka otomatis berhenti. Ini menimbulkan kerugian besar,” jelasnya.
Selain itu, arus listrik yang tidak stabil juga mengancam barang elektronik milik warga. Hingga Senin malam, kondisi listrik di Banda Aceh belum sepenuhnya normal. Beberapa laporan warga bahkan menyebutkan masih ada pemadaman.
Gangguan di Jaringan Transmisi
Berdasarkan laporan PLN yang diterima DPRK, gangguan terjadi pada jaringan transmisi 150 kV di jalur Bireuen–Arun sekitar pukul 16.30 WIB.
Akibatnya, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) 1, 2, 3, dan 4 di Nagan Raya ikut padam. Sistem transmisi ini terkoneksi dengan seluruh wilayah Sumatra sehingga menyebabkan pemadaman meluas hingga sebagian besar Aceh.
“PLN menyampaikan bahwa ratusan personel sudah diturunkan ke lapangan untuk memperbaiki jaringan dan menormalkan kembali pembangkit yang sempat shutdown,” kata Irwansyah.
Apresiasi Petugas, Desakan Transparansi
Irwansyah mengapresiasi kerja keras petugas PLN yang berjibaku memulihkan sistem kelistrikan. Namun, ia meminta PLN mempercepat proses perbaikan sekaligus rutin memberikan informasi terbaru kepada masyarakat.
“Warga harus mendapatkan update kondisi kelistrikan agar mereka bisa bersiap dan tidak panik,” pungkasnya.
Untuk diketahui, pemadaman listrik massal di Banda Aceh dan sejumlah daerah lain mulai terjadi sejak Senin sore, 29 September 2025, sekitar pukul 16.30 WIB.(**)