DPP PAN Nonaktifkan Eko Patrio dan Surya Utama alias Uya Kuya, Tindak Tegas Hadapi Dinamika Politik

Nasional, News32 Dilihat

Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (DPP PAN) mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan dua kadernya yang selama ini dikenal publik sebagai figur populer, yakni Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) dan Surya Utama (Uya Kuya). Keputusan ini diumumkan secara resmi melalui siaran pers DPP PAN pada Minggu (31/8/2025).

“Mencermati dinamika dan perkembangan saat ini, DPP PAN memutuskan untuk menonaktifkan sementara Saudaraku Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) dan Saudaraku Surya Utama (Uya Kuya) dari kepengurusan serta aktivitas politik di tubuh partai,” demikian bunyi pernyataan resmi yang ditandatangani jajaran pengurus pusat PAN.

Komitmen Menjaga Marwah Partai

Dalam keterangan tersebut, DPP PAN menegaskan bahwa langkah ini bukan semata menyasar individu, melainkan merupakan bagian dari komitmen partai untuk menjaga soliditas internal, disiplin organisasi, serta marwah partai di hadapan publik.

“Partai Amanat Nasional berdiri di atas prinsip keterbukaan, demokrasi, dan disiplin. Ketika terjadi dinamika yang berpotensi menimbulkan kegaduhan politik, maka partai wajib hadir dengan solusi yang tegas agar kepercayaan publik tetap terjaga,” lanjut pernyataan resmi DPP PAN.

Latar Belakang Keputusan

Seperti diketahui, beberapa waktu terakhir, nama Eko Patrio dan Uya Kuya menjadi sorotan publik. Rumah Eko Patrio di Kuningan, Jakarta Selatan, sempat diterobos massa pada Sabtu dini hari. Dalam kejadian itu, sejumlah barang rumah tangga dilaporkan hilang, meski aparat keamanan sudah melakukan penjagaan di lokasi.

Sementara itu, Uya Kuya juga disebut terlibat dalam sejumlah aktivitas politik yang menimbulkan kontroversi, sehingga dinilai berpotensi mengganggu konsolidasi partai menjelang tahun politik.

“PAN adalah rumah besar bagi semua kader, tetapi kepentingan partai dan rakyat harus selalu ditempatkan di atas kepentingan individu. Oleh karena itu, keputusan menonaktifkan Eko Patrio dan Uya Kuya merupakan langkah terbaik untuk memastikan stabilitas internal partai tetap terjaga,” demikian kutipan siaran pers DPP PAN.

Bersifat Sementara dan Terbuka

DPP PAN menegaskan bahwa keputusan ini bersifat sementara. Artinya, baik Eko Patrio maupun Uya Kuya masih memiliki kesempatan untuk memberikan klarifikasi serta menyampaikan pembelaan diri di hadapan Majelis Partai.

“PAN tetap menjunjung tinggi prinsip keadilan dan keterbukaan. Saudara Eko dan Saudara Uya diberikan ruang yang cukup untuk menjelaskan situasi yang sebenarnya. Setelah itu, partai akan mengambil langkah lanjutan dengan tetap mengedepankan musyawarah dan kepentingan bersama,” tegas pernyataan tersebut.

Upaya Jaga Kepercayaan Publik

Pengamat politik menilai, keputusan DPP PAN menonaktifkan dua kader populer sekaligus merupakan sinyal kuat bahwa partai tidak ingin terjebak dalam polemik personal yang dapat mencederai kepercayaan masyarakat. Justru, langkah tegas ini diyakini dapat memperkuat posisi PAN sebagai partai yang disiplin, transparan, dan konsisten menjaga akuntabilitas.

“Langkah DPP PAN ini bisa dibaca sebagai bentuk konsolidasi. Publik akan melihat bahwa partai lebih mengutamakan integritas ketimbang popularitas individu,” kata salah satu analis politik yang dihubungi terpisah.

Hingga berita ini diturunkan, Eko Patrio dan Uya Kuya belum memberikan pernyataan resmi terkait keputusan DPP PAN. Namun, sejumlah kalangan menilai bahwa dialog terbuka antara kedua tokoh ini dengan pengurus partai akan menjadi kunci meredakan ketegangan serta menjaga soliditas PAN di masa mendatang.

Dengan langkah ini, PAN menegaskan posisinya sebagai partai yang siap menghadapi tantangan politik ke depan dengan sikap disiplin, tegas, dan tetap terbuka terhadap klarifikasi kadernya.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *