Kembalikan Aceh Darussalam Sebagai Mercusuar Pendidikan Dunia, Cucu Sultan Aceh Jalin Kerjasama Bidang Pendidikan dengan Berbagai Negara Sahabat

News29 Dilihat

Banda Aceh – Cucu Sultan Aceh Cut Putri yang juga Pemimpin Darud Donya Aceh, mengatakan bahwa Kesultanan Aceh Darussalam merupakan pusat pendidikan, dan pusat peradaban dunia khususnya di kawasan Asia Tenggara.

Kesultanan Aceh Darussalam sebagai mercusuar peradaban dan tamaddun Islam sangat terkenal di seluruh dunia sejak berabad-abad lalu, dan menjadi pusat pelajar dunia.

Dalam rangka menjayakan kembali kegemilangan Aceh sebagai pusat pendidikan dunia, Cucu Sultan Aceh telah menjalin kerjasama di bidang pendidikan dengan berbagai negara sahabat, dan mengundang para pelajar asal negara sahabat untuk datang menuntut ilmu ke Aceh Darussalam.

Untuk itu juga telah disediakan program beasiswa bagi para pelajar dari negara-negara sahabat yang ingin melanjutkan pendidikannya di perguruan-perguruan tinggi yang tersebar di seluruh Aceh.

“Selain program-program beasiswa bagi mahasiswa asal Aceh yang telah berjalan selama ini, kini telah tersedia beasiswa bagi para pelajar dari negara-negara sahabat yang ingin belajar ke Aceh”, terang Cucu Sultan Aceh.

Salah satu contoh program yang telah berjalan, yaitu buah dari kunjungan silaturrahim Cucu Sultan Aceh Darussalam dengan keluarga Kerajaan Pattani Darussalam di Thailand pada tahun 2023 lalu. Silaturrahim itu kemudian dilanjutkan dengan kerjasama dalam berbagai bidang antara Aceh dan Pattani.

Diantaranya di bidang pendidikan, tahun 2024 lalu telah datang para mahasiswa asal Pattani Thailand yang melanjutkan pendidikannya di Aceh melalui program Beasiswa dari Aceh Untuk Pattani. Kini para mahasiswa tersebut telah memasuki tahun kedua belajar di Aceh.

“Hubungan persahabatan antara Aceh Darussalam dan Pattani Darussalam telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu, dan program ini semakin mengeratkan persahabatan yang tak lekang oleh waktu”, kata Cucu Sultan Aceh.

“Tahun 2025 ini program beasiswa/Scholarship bagi calon mahasiswa baru asal Pattani Thailand terus dilaksanakan, juga bagi para pelajar asal negara-negara sahabat lainnya yang ingin kuliah ke Aceh. Insya Allah ini akan terus dilaksanakan setiap tahunnya, bagi mengundang lebih banyak lagi pelajar asal negara sahabat Aceh untuk datang melanjutkan pendidikannya di Aceh”, ujar Cucu Sultan Aceh.

Beasiswa ini disediakan untuk berbagai Perguruan Tinggi bagi para pelajar asal negara sahabat, diantaranya di Universitas Serambi Mekkah (USM), Politeknik Aceh, Universitas Muhammadiyah (Unmuha), Politeknik Aceh-Venezuela, Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Akademi Perawat Teungku Fakinah, dan lain-lain.

“Bangsa Aceh adalah bangsa yang besar, yang telah melahirkan banyak tokoh pendidikan dan penyebar Islam di Asia Tenggara. Mereka adalah para tokoh agung yang telah membentuk peradaban dunia”, kata Cucu Sultan Aceh.

Pemimpin Darud Donya ini mengharapkan agar cita-cita luhur menjadikan Aceh kembali menjadi pusat pendidikan dunia agar terus digaungkan, dan terus diperjuangkan oleh seluruh Rakyat dan Bangsa Aceh.

Sistem Pendidikan Kesultanan Aceh Darussalam tak mengenal batas usia, dan mewajibkan seluruh Bangsa Aceh, baik laki-laki maupun perempuan, untuk terus belajar dan menuntut ilmu pendidikan hingga ke liang lahat.

Strategi pendidikan di Kesultanan Aceh Darussalam telah dirancang sedemikian rupa oleh para Sultan dan alim ulama selama ratusan tahun, sehingga sistem pendidikan telah dimulai bahkan sejak anak-anak Bangsa Aceh masih berada di dalam kandungan, dan terus berlangsung hingga akhir hayat.

Aceh Darussalam dikenal sebagai negeri para Ulama dan Aulia, yang merupakan pusat pelajar dunia. Para penuntut ilmu dari berbagai belahan dunia datang ke Aceh untuk belajar segala bidang ilmu di seluruh perguruan tinggi di Tanah Rencong.

Salah satu perguruan tinggi paling terkenal di dunia adalah Jami’ah Baiturrahman yang terletak di ibu kota negara Aceh, Banda Aceh. Jami’ah ini merupakan satu kesatuan dengan Mesjid Raya Baiturrahman. Sultan juga mendatangkan para guru-guru alim ulama terpilih dari seluruh penjuru dunia untuk ikut mengajar di Aceh.

Jami’ah Baiturrahman memiliki berbagai “Daar” atau fakultas yakni,
Daar al-Tafsir wa al-Hadits (Tafsir dan Hadits)
Daar al-Thibb (Kedokteran)
Daar al-Kimya (Kimia),
Daar al-Taarikh (Sejarah),
Daar al-Hisaab (Ilmu Pasti),
Daar al-Siyasah (Politik),
Daar al-Aqli (Ilmu Akal),
Daar al-Zira’ah (Pertanian),
Daar al-Ahkaam (Hukum),
Daar al-Falsafah (Filsafat),
Daar al-Kalaam (Teologi),
Daar al-Wizaraah (Ilmu Pemerintahan dan Tata Negara),
Daar Khazaanah Bait al-Maal (Keuangan dan Perbendaharaan Negara),
Daar al-Ardhi (Pertambangan),
Daar al-Nahwi (Bahasa Arab),
Daar al-Mazahib (Ilmu-ilmu Agama),
Daar al-Harbi (Ilmu Peperangan).

Kesultanan Aceh Darussalam bukan hanya membangun sektor politik dan perdagangan, perkembangan intelektualitas dan pembinaan keimanan rakyat turut diperhatikan.

“Bagi Aceh, kepentingan negara Aceh dan agama Islam adalah satu kesatuan utuh yang tak terpisahkan!”, tegas Cucu Sultan Aceh.

Hal ini ditegaskan dalam Kitab Induk Konstitusi Kesultanan Aceh Darussalam, Qanun Meukuta Alam. Kesultanan Aceh Darussalam menegaskan bahwa hukum agama/syari’at, adat, aturan pertahanan dan kenegaraan wajib berpadu dalam penyelenggaraan negara.

“Hukum syar’i, dan adat syar’i dan reusam syar’i dan qanun syar’i, maka empat perkara tersebut masuknya ia itu bahagian umum keperluan yang tidak boleh tidak ada dalam agama Islam.”

Qanun Meukuta Alam menyatakan bahwa Al Quran, Al Hadist, Ijma’ dan Qiyas menjadi sumber hukum bagi Kesultanan Aceh Darussalam, tidak terkecuali di sektor pendidikan.

Penyelenggaraan pendidikan di Kesultanan Aceh Darussalam berlandaskan ajaran Islam. Maka, pendidikan yang diselenggarakan Kesultanan Aceh Darussalam memiliki tujuan yang jelas dan tegas. Yakni, akhir dari segala aktifitas pendidikan adalah membina manusia-manusia agar sanggup menjalankan ajaran Islam dalam berbagai bidang kehidupan demi meraih rahmat Allah Azza wa Jalla.

“Kesultanan Aceh Darussalam telah memberikan keteladanan dalam membina pendidikan. Pembinaan pendidikan Aceh Darussalam memiliki pondasi yang kokoh, dan untuk tujuan yang luhur, yaitu: ISLAM..!”, tegas Cucu Sultan Aceh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *