Warga Tenggulun Keluhkan Jembatan Rusak, Perusahaan dan Pemerintah Diminta Perbaiki!

Berita75 Dilihat

Karang Baru, Dailymail Indonesia

Jembatan Sungai Merah yang menjadi akses utama bagi Warga Masyarakat Kampung Sumber Makmur dan Kampung Tenggulun, Kecamatan Tenggulun, Kabupaten Aceh Tamiang mengalami kerusakan yang memprihatinkan.Selasa,13 Mei 2025

Jembatan tersebut merupakan prasarana tranportasi utama yang terdapat di jalur utama jalan Tenggulun – Simpang Kiri, setiap harinya dilintasi oleh masyarakat dan truk perusahaan untuk membawa hasil perkebunan mereka.

Terutama Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit ke pabrik kelapa sawit (PKS). Namun, kondisinya kini sangat memprihatinkan dan mengancam keselamatan pengguna jalan.

Banjir yang terjadi beberapa waktu lalu menyebabkan Wing wall (sayap jembatan) pun runtuh, memperparah kondisi struktur. Ironisnya, hingga kini belum ada tindakan nyata dari pemerintah setempat maupun perusahaan-perusahaan pengguna jalan tersebut.

Tak hanya itu saja, lantai jembatan juga kondisinya rusak sehingga tampak rangka besi lantai jembatannya yang berpotensi jebol dan membahayakan.

“Saat ini kondisinya kurang perhatian dan terkesan dibiarkan begitu saja. Untuk pemerintah dan Perusahaan belum juga mengambil langkah dan sikap, sementara perusahaan-perusahaan perkebunan yang setiap hari lewat juga diam saja. Jangan nanti sudah roboh baru sibuk,” ujar salah satu warga setempat yang prihatin terhadap kondisi jembatan, Selasa,12 Mei 2025.

Sementara Datok Penghulu (Kepala Desa) Kampung Sumber Makmur telah mengajukan perbaikan melalui musrenbang. Namun, sambil menunggu realisasi dari pemerintah, pihaknya telah mengambil inisiatif dengan memanggil sejumlah perusahaan yang beroperasi di dua kampung tersebut untuk bermusyawarah, termasuk PT Evans Group, PT Pati Sari, serta para pemilik RAM dan pengusaha sawit lokal.

“Sudah kami undang dalam musyawarah, namun sayangnya salah satu pimpinan dari PT Evans tidak bisa hadir. Hingga saat ini juga belum ada konfirmasi atau tindak lanjut dari mereka,” ucapnya.

Lanjut Kepala Desa dirinya dan Warga berharap perusahaan-perusahaan yang mendapat keuntungan dari hasil perkebunan di wilayah itu dapat menunjukkan empati dan turut berkontribusi dalam penanganan kerusakan jembatan.

Mengingat tingginya mobilitas angkutan sawit yang mencapai ratusan ton per hari, sudah sepatutnya pihak perusahaan bertanggung jawab terhadap infrastruktur yang mereka gunakan.

Masyarakat berharap sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha segera terwujud demi keselamatan bersama dan kelancaran aktivitas ekonomi di dua kampung tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *