Polres Pidie Jaya Dalami Kasus Penemuan Jasad Lansia yang Tergantung di Rumahnya

Polres pijay7 Dilihat

Pidie Jaya – Warga Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya, digemparkan dengan penemuan jasad seorang pria lanjut usia atau lansia berinisial DL (72), yang meninggal dunia dalam posisi tergantung di dalam rumahnya sendiri, Rabu, 7 Mei 2025

Peristiwa itu pertama kali diketahui oleh anak korban, M (43), usai pulang dari Puskesmas. M masuk ke rumah melalui pintu samping dan terkejut melihat ayahnya tergantung pada seutas tali putih yang terikat di bagian atap rumah dengan posisi setengah tergantung dan kaki menyentuh lantai. Di samping korban, tampak juga sebuah kursi plastik berwarna hijau.

Kemudian, saksi langsung berteriak meminta pertolongan, sehingga mengundang perhatian warga sekitar. Warga yang datang kemudian membantu menurunkan korban, termasuk saksi lainnya atas nama MA (56), yang juga turut melepaskan tali yang terikat di kusen jendela kamar tidur.

Mendapat laporan dari masyarakat, personel gabungan dari Sat Reskrim dan Sat Intelkam Polres Pidie Jaya, serta Polsek Bandar Dua segera turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan identifikasi awal.

Kasat Reskrim Polres Pidie Jaya, Iptu Fauzi Atmaja, S.H., menyampaikan bahwa dari hasil olah TKP dan keterangan para saksi, diduga kuat korban meninggal akibat bunuh diri.

Hal ini diperkuat dengan keterangan saksi lainnya, MH, yang menyatakan bahwa ketika tali dilepaskan, leher korban masih menunjukkan denyutan.

“Korban diketahui memiliki riwayat gangguan saraf dan rutin menjalani pengobatan di RSUD Pidie Jaya. Bahkan, berdasarkan keterangan keluarga, korban sebelumnya pernah melakukan percobaan bunuh diri menggunakan pisau, namun berhasil dicegah oleh keluarga,” ujar Iptu Fauzi.

Usai dilakukan identifikasi awal, jasad korban dibawa ke RSUD Pidie Jaya guna keperluan visum.

Kapolres Pidie Jaya AKBP Ahmad Faisal Pasaribu, melalui Kasat Reskrim Iptu Fauzi Atmaja, mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental anggota keluarga, terutama lansia yang memiliki riwayat gangguan psikologis atau penyakit kronis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *