Cuaca Buruk, Banjir Hingga Angin Puting Beliung Landa Tangse Pidie

Daerah51 Dilihat

PIDIE – Hujan lebat yang mengguyur disertai angin puting beliung menerjang Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Sabtu (5/4/2025), sekitar pukul 15.00 WIB. Musibah ini juga menyebabkan terjadinya banjir di Gampong Beungga.

Berdasarkan video yang beredar di media sosial (medsos) pada Sabtu (5/4/2025), hujan lebat terjadi bersamaan dengan angin puting beliung hingga menyebabkan terjadinya banjir di Blang Bubue Gampong Beungga, Kecamatan Tangse.

Air menggenangi ruas jalan nasional Tangse menuju Meulaboh, Aceh Barat, tepatnya di Gampong Beungga. Namun kondisi itu tidak mengganggu kendaraan yang melintas dari dua arah.

Warga pun bergerak cepat membersihkan badan jalan agar air bisa mengalir tanpa hambatan. Banjir akibat hujan juga merendam kebun warga.

Sementara angin puting beliung terjadi di pegunungan Tangse sempat menerbangkan atap warung milik penjual jagung bakar di pinggir jalan nasional. Dari video yang beredar, angin menghempaskan atap warung ke udara sebelum jatuh ke area persawahan.

Anggota DPRK Pidie, Muhammad kepada Serambi, Sabtu (5/4/2025) mengatakan peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Saat ini, kondisi arus lalulintas dari Tangse menuju Meulaboh tetap lancar meskipun jalan terendam banjir.

Sementara sebagian rumah warga yang terletak di kawasan rendah terdampak banjir. “Kita imbau warga tetap waspada jika hujan turun dalam waktu lama dan angin puting beliung terjadi di kawasan Tangse,” ujarnya.

Sementara mantan Keuchik Beungga, Asnawi kepada Serambi, Sabtu (5/4/2025) mengungkapkan bahwa hujan lebat yang disertai angin kencang menyebabkan empat tempat usaha jagung bakar porak poranda. Tempat usaha tersebut milik Husni, Rahmawati, Efendi, dan Fakhruni.

Menurutnya, angin kencang itu terjadi bersamaan dengan turun hujan lebat. Sehingga warga sempat berteduh di bawah atap tempat usaha jagung bakar. Namun, tiba-tiba angin kencang menyapu atap usaha jagung bakar. Beruntung peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa.

Selain itu, kata Asnawi, banjir yang terjadi akibat meluap Krueng Beungga. Dampaknya enam rumah warga terendam. Adalah rumah milik Abdul hamid, Fadli, Bukot Nain, Ibrahim, Imraidi dan Herawati.

Banjir juga menerjang abutmen jembatan gantung yang melintasi Krueng Beungga. Abutmen yang rusak tergerus banjir harus ditangani cepat, sebab terancam jembatan gantung. “Saat ini, banjir sudah mulai surut, baik di atas badan jalan dan di rumah warga yang sempat terendam,” katanya.(Serambinews)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *