LHOKSUKON – Polres Aceh Utara menggelar tahlilan untuk mengenang dan mendoakan Almarhum Abu Kuta Krueng, ulama kharismatik Aceh, yang wafat pada Kamis (13/2/2025) pukul 04.30 WIB di Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.
Kegiatan tahlilan ini dilaksanakan di Mushala Babut Taqwa, Mapolres Aceh Utara, dalam rangkaian pembinaan rohani dan mental (Binrohtal) yang rutin diadakan setiap Kamis pagi.
Kapolres Aceh Utara AKBP Nanang Indra Bakti, S.H., S.I.K. melalui Kasi Humas AKP Bambang menyampaikan bahwa kegiatan tahlilan ini merupakan bentuk penghormatan dan doa bersama untuk Almarhum Abu Kuta Krueng, yang dikenal sebagai ulama tasawuf dan panutan bagi umat Islam di Aceh.
“Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya Abu Kuta Krueng. Beliau adalah sosok ulama yang penuh hikmah dan memiliki kontribusi besar dalam dunia keagamaan di Aceh. Semoga Allah SWT mengampuni segala khilaf beliau, menerima semua amal ibadahnya, serta menempatkan beliau di tempat terbaik di sisi-Nya,” ujar AKP Bambang.
Jenazah Abu Kuta Krueng, yang memiliki nama asli Tgk. H. Usman Bin Ali, tiba di rumah duka di Komplek Dayah Darul Munawarah, Ulegle, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya pada Kamis (13/2) sekitar pukul 09.16 WIB. Selanjutnya, jenazah akan dishalatkan di Masjid Komplek Dayah Putra sebelum akhirnya dikebumikan di Komplek Dayah Putra.
Abu Kuta Krueng lahir di Kuta Krueng, Pidie Jaya, pada 31 Desember 1940 dan sepanjang hidupnya dikenal sebagai ulama yang mendalami ilmu tasawuf. Kepergian beliau menjadi kehilangan besar bagi masyarakat Aceh, terutama bagi para santri dan umat Islam yang selama ini mendapatkan bimbingan dan ilmu dari beliau.
Dengan digelarnya tahlilan ini, diharapkan doa yang dipanjatkan dapat menjadi keberkahan bagi Almarhum serta seluruh masyarakat yang merasakan kehilangan atas wafatnya ulama besar ini.
“Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini,” tutup AKP Bambang.