Banda Aceh – Suasana debat kandidat calon Bupati Aceh Besar berlangsung sedikit tegang, saat Paslon 1 yang mendapat kesempatan bertanya. Pada kesempatan tersebut, Syech Muharram melempar pertanyaan tentang komitmen semua Paslon dalam menyikapi politik uang yang diisukan sudah marak terjadi di Aceh Besar.
“Kita ingin pemilu yang bersih di Aceh Besar, kita sama-sama Islam, sama-sama mengusung program Syariat Islam, diantara kita ada kandidat dari ulama. Bagaimana komitmen kita bersama terhadap money politik yang sudah marak terjadi”, tanya Muharram Idris, pada debat publik yang berlangsung di auditorium Hotel The Pade, Minggu, 10/11/2024.
Menanggapi pertanyaan tersebut, semua Paslon berkomitmen dan menyatakan menolak money politik atau politik uang. Semua Paslon sepakat untuk melahirkan pemimpin Aceh Besar yang berkualitas, beretika, berakhlak melalui pemilu yang jujur dan adil. Selain itu juga sepakat menghindari black campaign dan berbagai pola intimidasi dalam pemilu ini.
Menanggapi jawaban dan komitmen Paslon 2,3 dan 4, Calon Wakil Bupati Aceh Besar no urut 1 Drs. H. Syukri A. Jalil menyampaikan, “Kita semua mendeklarasikan pemilukada yang bebas dari money politik bebas sogok- menyogok. Seandainya masih ada para calon yang mengundang masa untuk membagi-bagikan uang, terbukti dan nyata dan mereka mengaku menerima uang untuk memilih salah satu calon, bagaimana sikap kita berani jujur atau tidak”, tanya Paslon no urut 1 dengan tegas.
Kemudian tanggapan dilanjutkan oleh calon Bupati Aceh Besar no urut 1 Syech Muharram yang hanya merespon dengan doa, “Saya berdoa, Ya Allah, seandainya diantara kami dari 4 kandidat ini melakukan hal money politik, membagi-bagikan sembako dalam pemilu, maka Ya Allah timpakan musibah kepada orang-orang tersebut Ya Allah, Amin”, tegas Muharram yang disambut Amin dan takbir oleh pendukungnya.
“Ini dia dan tidak main-main, Closing statemen Syech Muharam membuat kita merinding mendengarnya, tentu ini akan menjadi perhatian bagi semua kandidat Paslon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Besar”, ucap pria yang tidak mau dituliskan namanya.
Kita berharap, akan terlaksana pemilu yang jujur, adil, jauh dari politik uang dan black campaign, serta jauh dari intimidasi.
Ujar Heni Kepala Sekolah SLB YAPDI Banda Aceh