Banda Aceh – Suasana penuh khidmat dan kekeluargaan tampak menyelimuti acara peringatan Maulidurrasul di Dayah Darul Amin Al-Waliyah, Gampong Ilie, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh, pada Minggu (9/11/2025).
Acara tersebut turut dihadiri oleh Anggota DPD RI/MPR RI asal Aceh periode 2024–2029, Tgk. Ahmada MZ, yang datang langsung untuk bersilaturahmi dengan para ulama, santri, dan masyarakat sekitar.
Dalam kesempatan itu, Tgk. Ahmada MZ disambut hangat oleh pimpinan dayah serta tokoh masyarakat. Dengan berpakaian sederhana dan berpeci khas Aceh, kehadirannya menjadi simbol kedekatan antara wakil rakyat dengan kalangan pesantren dan masyarakat akar rumput.
“Peringatan Maulid Nabi bukan sekadar acara seremonial, tetapi momentum mempertebal kecintaan kita kepada Rasulullah SAW sekaligus memperkuat tali silaturahmi di tengah masyarakat,” ujar Tgk. Ahmada.
Ia menjelaskan, nilai-nilai keteladanan Rasulullah SAW harus menjadi pedoman dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama dalam menegakkan keadilan, kejujuran, dan kepedulian sosial.
Menurutnya, dunia politik pun seharusnya berlandaskan pada prinsip moral dan akhlak mulia sebagaimana yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.
“Insya Allah, melalui momen seperti ini kita bisa memperkokoh semangat kebersamaan dan membangun Aceh dengan nilai-nilai Islam yang damai dan rahmatan lil ‘alamin,” tambahnya.
Selain menghadiri acara Maulid, Tgk. Ahmada MZ juga berdialog santai dengan para tokoh dayah dan masyarakat, mendengar langsung aspirasi mereka tentang pendidikan keagamaan, pemberdayaan santri, serta pembangunan daerah.
Ia berjanji akan terus memperjuangkan peningkatan peran dayah dalam pembangunan sumber daya manusia Aceh di tingkat nasional.
Acara berlangsung penuh keakraban dan ditutup dengan santapan kenduri Maulid bersama seluruh tamu undangan.
Kehadiran Tgk. Ahmada MZ menjadi perhatian tersendiri karena menunjukkan konsistensinya dalam menjaga hubungan baik dengan kalangan dayah dan masyarakat Aceh.
Dengan kegiatan seperti ini, Tgk. Ahmada MZ menegaskan komitmennya bahwa seorang senator bukan hanya bekerja di ruang sidang, tetapi juga harus turun langsung ke tengah masyarakat untuk mendengarkan, memahami, dan memperjuangkan kebutuhan mereka.(**)
