Aceh Besar – Serka Mukhlis, Babinsa Koramil 20/Darul Kamal, tampak santai namun bersemangat berdialog bersama puluhan mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) di pekarangan Kantor Keuchik Gampong Biluy. Percakapan ringan yang dipenuhi tawa dan ide-ide segar itu bukan sekadar ajang silaturahmi, melainkan titik awal kolaborasi nyata demi majunya pembangunan desa, Jum’at (01/08/2025).
“Dalam setiap langkah pembangunan, peran generasi muda sangat krusial,” ujar Serka Mukhlis sembari menyimak masukan para mahasiswa. “Mahasiswa punya keahlian riset dan teknologi, sedangkan Babinsa memahami kondisi lapangan. Ketika kedua kekuatan ini bersatu, hasilnya akan jauh lebih berdampak.”
Kegiatan dialog interaktif ini diinisiasi oleh Koramil 20/Darul Kamal sebagai wujud nyata program “Desa Cerdas” yang bertujuan mengajak pemuda akademisi ikut terlibat dalam perencanaan hingga pelaksanaan proyek desa. Puluhan mahasiswa ini terlihat antusias berbagi gagasan tentang sistem informasi desa digital, pendirian bank sampah terpadu, hingga inovasi pertanian hidroponik untuk pekarangan rumah.
Dialog ini tidak berhenti di tataran ide. Serka Mukhlis berkomitmen memfasilitasi pertemuan lanjutan bersama perangkat desa untuk memetakan skala prioritas proyek, mulai dari pelatihan manajemen keuangan hingga penyusunan proposal pengajuan dana desa. “Mahasiswa akan menjadi mentor komunitas. Mereka akan turun langsung, mendampingi ibu-ibu PKK dan kelompok tani,” kata Mukhlis.
Melalui kolaborasi ini, semangat gotong royong tidak hanya milik generasi lama, melainkan menjadi jembatan antar generasi untuk menghadirkan solusi nyata—dari kebijakan hingga praktik sehari-hari. Seperti kata pepatah Aceh, “Peusangan dan peuseuray, kita membangun bersama,” menggambarkan bagaimana setiap lapisan masyarakat punya peran dan tanggung jawab yang sama untuk kemajuan kolektif.
