Banda Aceh – Senator Aceh, Tgk Ahmada MZ, menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas berpulangnya Bapak H. Razali Cut Lani bin Abdussalam, mantan Kepala SMA Negeri 2 Banda Aceh, yang wafat pada hari ini, Kamis, 11 Desember 2025.
Almarhum dikenal sebagai sosok pendidik yang berdedikasi, berwibawa, dan telah mengabdikan hidupnya untuk kemajuan pendidikan di Aceh.
Dalam ucapan belasungkawanya, Tgk Ahmada menyatakan bahwa Aceh baru saja kehilangan salah satu figur penting dalam dunia pendidikan. Menurutnya, almarhum bukan sekadar seorang kepala sekolah, tetapi juga guru kehidupan yang telah membentuk karakter ribuan pelajar selama masa pengabdiannya.
Aceh berduka. Kita kehilangan seorang tokoh pendidikan yang telah memberikan banyak kontribusi nyata bagi generasi muda. Semoga segala amal jariyah almarhum diterima di sisi Allah SWT,” ungkap Tgk Ahmada.
Pada unggahan resmi ucapan dukacitanya, Tgk Ahmada menyertakan doa untuk almarhum, memohon agar Allah SWT mengampuni segala dosa beliau, melapangkan kuburnya, serta menempatkannya di tempat terbaik di sisi-Nya. Senator yang dikenal dekat dengan masyarakat Aceh itu juga menyampaikan doa agar keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta kekuatan menghadapi musibah ini.
Figur almarhum H. Razali Cut Lani memang lekat dengan sejarah panjang pendidikan Aceh. Di masa kepemimpinannya, SMA Negeri 2 Banda Aceh berkembang sebagai salah satu sekolah unggulan yang banyak melahirkan lulusan berprestasi di berbagai bidang. Komitmennya terhadap disiplin, integritas, serta pembinaan karakter membuatnya dihormati oleh para guru, murid, dan masyarakat luas.
Tgk Ahmada mengajak seluruh masyarakat Aceh, khususnya para alumni yang pernah merasakan sentuhan pendidikan dari almarhum, untuk turut mendoakan beliau. Menurutnya, jasa-jasa besar yang ditinggalkan almarhum akan terus hidup melalui generasi yang pernah dididiknya.
“Semoga segala ilmu yang beliau ajarkan menjadi amal jariyah yang tidak akan pernah putus. InsyaAllah beliau pergi dengan membawa banyak kebaikan,” tambahnya.
Ucapan belasungkawa dari Senator Aceh ini menjadi bentuk penghormatan atas pengabdian panjang almarhum dalam dunia pendidikan. Kepergian H. Razali Cut Lani menjadi kehilangan besar bagi Aceh, namun teladan dan dedikasinya akan tetap menginspirasi generasi berikutnya.(**)






