BANDA ACEH – Wakil Ketua DPD Asosiasi Keluarga Pers Indonesia (AKPERSI) Provinsi Aceh, Razali, mengeluarkan imbauan tegas kepada para pelaku usaha, pedagang, dan pengusaha di seluruh Aceh agar tidak memanfaatkan situasi darurat banjir dengan cara menaikkan harga kebutuhan pokok secara sepihak.
Ia menegaskan bahwa tindakan menaikkan harga sembako pada saat masyarakat berada dalam kondisi sulit merupakan perbuatan tidak berperikemanusiaan, terlebih ketika lebih dari 70 persen wilayah Aceh terdampak banjir akibat hujan ekstrem dan pengaruh Siklon Tropis Sekyar.
Ini bukan waktu mencari untung besar. Banyak masyarakat kehilangan rumah, kesulitan akses makanan, dan sedang berjuang melewati masa darurat. Pedagang harus berempati, bukan memanfaatkan keadaan,” tegas Razali.
Berdasarkan hasil pemantauan Team AKPERSI dilapangan selama beberapa hari terakhir terlihat adanya kenaikan harga yang tidak wajar pada sejumlah komoditas pangan seperti beras, gula pasir, minyak goreng, telur, dan beberapa kebutuhan penting lainnya. Di sejumlah daerah, harga barang di toko dan kios eceran naik drastis tanpa ada alasan logis.
Razali menilai kondisi tersebut sangat rawan mengarah pada praktik kecurangan ekonomi, termasuk permainan harga oleh oknum yang sering disebut sebagai “mafia ekonomi”. Situasi darurat bencana, menurutnya, sering dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang ingin mengeruk keuntungan besar secara cepat.
Selain menegur para pedagang, Razali juga meminta Pemerintah Aceh, dinas terkait, dan aparat penegak hukum untuk melakukan pengawasan ketat di seluruh daerah terdampak banjir. Ia menekankan pentingnya tindakan tegas kepada pihak yang terbukti sengaja menaikkan harga.
Jangan beri ruang bagi siapapun yang ingin memainkan harga. Pemerintah harus hadir memastikan kebutuhan rakyat terpenuhi dengan harga wajar,” katanya.
Ia menambahkan bahwa solidaritas sosial sangat diperlukan saat Aceh berada dalam masa darurat seperti sekarang. Pedagang diminta menjaga kestabilan harga dan memastikan ketersediaan barang bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Razali berharap tidak ada pihak yang mencari keuntungan dari penderitaan rakyat Aceh yang saat ini masih berjuang menghadapi banjir yang diperkirakan memakan waktu lama untuk kembali normal” tutup razali.






