Banda Aceh – Situasi ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan gas LPG di Kota Banda Aceh mulai menunjukkan gejala krisis. Antrean kendaraan yang mengular di sejumlah SPBU dan laporan kekosongan tabung LPG di beberapa pangkalan membuat kondisi masyarakat semakin resah. Melihat keadaan yang tidak kondusif ini, Wali Kota Banda Aceh, Illiza Saaduddin Djamal, langsung bergerak cepat meminta klarifikasi resmi dari pihak Pertamina Aceh.
Illiza mengatakan bahwa langkah tersebut diambil untuk memastikan kota tetap berada dalam kondisi aman dan terkendali. Menurutnya, gejolak kebutuhan energi di lapangan harus segera ditanggapi agar tidak menimbulkan kepanikan dan potensi gangguan terhadap ketertiban umum.
Wali Kota Minta Pertamina Beri Kepastian Suplai
Usai melakukan koordinasi dan permintaan keterangan dari Pertamina Aceh, Illiza menegaskan perlunya kepastian mengenai pasokan BBM dan LPG yang masuk ke Banda Aceh dalam beberapa hari ke depan. Ia menilai, ketidakpastian suplai dapat memicu kepanikan warga dan menghambat aktivitas ekonomi masyarakat.
“Saya meminta pihak Pertamina Aceh untuk segera memberikan kepastian terkait suplai BBM dan gas LPG untuk Kota Banda Aceh. Kondisi di lapangan sudah mulai tidak kondusif; antrean kendaraan memanjang di SPBU dan beberapa pangkalan LPG sudah kosong,” ujar Illiza.
Wali kota menekankan, pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri menghadapi persoalan ini. Kolaborasi dan transparansi informasi dari Pertamina sangat dibutuhkan untuk mengembalikan stabilitas distribusi energi kepada masyarakat.
Warga Diminta Tidak Panik dan Menghindari Pembelian Berlebihan
Di tengah kondisi yang menegangkan, Illiza juga mengimbau warga untuk tetap tenang dan tidak melakukan aksi panic buying. Pembelian BBM atau LPG secara berlebihan, katanya, justru akan memperburuk situasi dan menghambat warga lain yang juga membutuhkan.
“Kepada masyarakat Banda Aceh, saya imbau untuk tidak melakukan pembelian berlebihan. Kita hadapi situasi ini dengan tenang dan bijak. Mari kita doakan bersama agar kondisi segera pulih dan suplai energi kembali normal,” katanya.
Illiza menambahkan bahwa pemerintah kota terus memantau perkembangan di lapangan dan akan mengambil langkah-langkah cepat jika situasi semakin mendesak.
Banda Aceh Harus Tetap Solid dan Kondusif
Sebagai penutup, Illiza kembali menyerukan pentingnya menjaga ketertiban umum. Ia menegaskan bahwa kondisi Banda Aceh saat ini membutuhkan kerja sama semua pihak, baik pemerintah, Pertamina, maupun masyarakat.
“Bismillah, Banda Aceh kuat! Kita harus tetap kompak menghadapi situasi ini. Dengan saling menghargai dan menjaga ketertiban, insyaallah semuanya dapat kita lalui dengan baik,” tutup Wali Kota.(**)






