SUMUT – Pernyataan mengejutkan datang dari Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, yang kini ramai diperbincangkan di media sosial. Dalam sebuah video berdurasi 55 detik yang diunggah akun Infrasumut, Bobby dengan nada reflektif mengakui secara terbuka bahwa Bank Aceh lebih unggul dibanding Bank Sumut, baik dalam hal ekspansi, inovasi produk, maupun kontribusi terhadap pembangunan daerah.
“Masalah ekspansi ini bukan hanya di luar, di dalam pun kita masih kalah BPD dengan beberapa BPD lain. Dari sejumlah kegiatan di daerah kita, sepertinya kita masih kalah sama Bank Aceh,” ujar Bobby dalam video tersebut, yang kini viral di berbagai platform.
Tak berhenti di situ, Bobby menambahkan bahwa keunggulan Bank Aceh dapat menjadi cermin sekaligus pelajaran berharga bagi Bank Sumut untuk melakukan pembenahan menyeluruh.
“Bank Aceh unggul di beberapa produk dan sektor perbankan. Ini menjadi pembelajaran bagi kita untuk lebih cepat berbenah,” tambahnya.
Pernyataan terbuka dari menantu Presiden Joko Widodo itu sontak menuai beragam tanggapan publik. Sebagian masyarakat mengapresiasi kejujuran dan sikap terbuka Bobby dalam menilai kondisi lembaga keuangan daerah yang berada di bawah naungan pemerintahannya. Namun, tak sedikit pula yang menilai bahwa pernyataan tersebut merupakan “tamparan keras” bagi manajemen Bank Sumut agar segera memperbaiki kinerja dan strategi bisnis mereka.
Pengamat ekonomi daerah, yang ikut menyoroti pernyataan ini, menyebut pengakuan Bobby sebagai sinyal kuat bahwa pemerintah provinsi harus lebih agresif dalam membangun daya saing perbankan lokal.
“Langkah Bobby patut diapresiasi. Ia tidak sekadar memuji, tapi mendorong perubahan. Bank daerah memang seharusnya menjadi motor penggerak ekonomi lokal, bukan sekadar institusi finansial yang pasif,” ujar salah satu pemerhati ekonomi Sumatera Utara.
Sementara itu, Bank Aceh sendiri dalam beberapa tahun terakhir memang menunjukkan perkembangan pesat. Setelah resmi bertransformasi menjadi Bank Aceh Syariah, lembaga keuangan ini berhasil memperluas jangkauan layanan hingga ke luar provinsi dan memperkuat reputasinya sebagai salah satu BPD paling progresif di Indonesia.
Banyak pihak menilai keberhasilan Bank Aceh tak lepas dari kemampuan manajemen dalam membaca tren ekonomi, mengembangkan produk keuangan berbasis digital, serta menjaga kedekatan dengan pemerintah daerah dan pelaku usaha lokal.
Di sisi lain, publik kini menantikan langkah konkret dari Bank Sumut pasca pernyataan viral sang gubernur. Apakah pengakuan ini akan menjadi momentum perubahan besar bagi dunia perbankan daerah di Sumatera Utara, atau justru memicu persaingan sehat antar BPD di wilayah Sumatera?
Satu hal yang pasti, kejujuran Bobby Nasution ini telah menggugah banyak pihak — menunjukkan bahwa untuk membangun daerah, terkadang dibutuhkan keberanian untuk mengakui kelemahan dan menjadikannya titik awal menuju kemajuan.(**)






